Friday, November 21, 2008

Don't Quit

"When things go wrong as they sometimes will
When the road you're trudging seems all up hill.
When funds are low and the debts are high.
And you want to smile, but you have to sigh.
When care is pressing you down a bit.
Rest, if you must, but don't you quit.
Life is queer with its twists and turns.
As everyone of us sometimes learns.
And many a failure turns about
When he might have won had he stuck it out:

Don't give up though the pace seems slow -
You may succeed with another blow.
Success is failure turned inside out -
The silver tint of the clouds of doubt.
And you never can tell how close you are.
It may be near when it seems so far:
So stick to the fight when you're hardest hit
It's when things seem worst that you must not QUIT.
Author unknown

Tuesday, November 18, 2008

Jangan Bicara Bisnis

Ketika kita bertemu dengan seseorang yang akan kita prospek, entah itu potensial customer, pihak Bank, principal kebanyakan dari kita berusaha langsung menyampaikan message kita dengan mempresentasikannya to the point. Salahkah? Tidak, tapi pengalaman membuktikan bahwa untuk bisa menarik perhatian orang yang ingin kita prospek, satu hal yang kita lakukan adalah dengan tidak langsung menyampaikan maksud kita. Berbicaralah pada hal-hal yang menarik perhatian dengan bercerita tentang dunia bisnis yang digeluti, pengalaman, atau yang lainnya.

Saya sendiri pernah bekerjasama dengan seorang expatriate yang berprofesi sebagai area manager di bidang pengeboran minyak, produk yang dibawanya adalah Drilling Rig (anjungan pengeboran). Sebelum bertemu dengan key person di salah satu perusahaan minyak, ia mempersiapkan proposal yang sangat detail, disitu ada gambar full color, product description hingga experience historynya lalu di kemas dalam bundle yang menarik. Saya mengira ketika bertemu dengan sang key person kita akan mengadakan presentasi full power, tapi apa yang terjadi? Huh…kita Cuma ngobrolin pertandingan bola malam sebelumnya antara MU dan Arsenal, wah uedan ini, capek-capek mempersiapkan proposal datang ke customer Cuma buat ngobrol dan gilanya lagi itu ngobrol sampe 2 jam sendiri. Memang disela-sela obrolan bola menyinggung juga tentang proyek yang akan di garap. Well, setelah 2 jam ngobrol lalu si bule temanku itu menyerahkan proposalnya lalu kita pamitan pulang.

Dari situ saya ambil pelajaran yang juga mudah-mudahan bisa cocok dengan kita:

1. Bisnis jaman sekarang adalah bukan hanya how to sell your product, tetapi juga how to treat people. Jadi jangan Cuma menjual tapi cobalah untuk membangun relasi dan trust. Kalo sudah percaya dan nyaman maka order akan datang

2. Perlakukan customer sebagai orang yang penting dan berharga. Pujilah secara proporsional dan tunjukan appreciate kita akan keberhasilannya.

3. Upayakan untuk tetap menjaga kontak dengannya, walau hanya sekedar berkirim SMS dan menunjukan perhatian kita.

Buat saya hal ini cukup efektif, mungkin bisa juga dipakai siapapun dengan sedikit modifikasi. Jadi mau mencoba cara ini?

Best Regards
Omar
http://m-zulpakaromar.blogspot.com

Monday, November 17, 2008

Friday, November 14, 2008

Apa, Dimana, Siapa

Assalamu alaikum wr wb

Ada pelajaran menarik yang pernah saya terima dari seorang Paman saya. Beliau adalah seorang pengusaha di bidang Stock Broker yang pernah sukses menjadi Milyarder tapi kemudian bangkrut dan bangkit kembali membangun bisnis Biro Perjalanan Haji.
Dia pernah mengajarkan saya tingkatan seorang investor/pengusaha berdasarkan uang yang diperoleh.

Tingkat 1 - Uang Belum Punya maka Pertanyaan yang muncul adalah BESOK Makan Apa?

Tingkat 2 - Uang sudah punya, maka pertanyaan yang muncul adalah Besok Makan Dimana?

Tingkat 3 -Uang sudah melimpah, maka pertanyaan yang muncul Besok Makan Siapa? he..he..he.. .yang ini saya kurang setuju, makanya saya ganti dengan Besok Menolong Siapa?

Tingkatan mana kita yah?.....Sukses Selalu

Wassalamu alaikum Wr Wb

Regards
MZ Omar

Friday, November 7, 2008

Bahlul Syariah

Kemarin ketika sedang shalat zhuhur berjamaah bersama seorang teman di masjid dekat kantor, saya mengalami shock berat. Kenapa? Yah, ada pengalaman aneh banget. Ketika imam bersiap memimpin shalat, tiba-tiba ia membalikkan badannya ke jamaah untuk mengingatkan untuk meluruskan shaf. Sampai di sini sih, biasa saja. But yang agak luar biasa, tiba-tiba ia memerintahkan semua jamaah untuk menaikkan celana/sarungnya yang melebihi mata kaki agar digulung hingga di atas mata kaki. Sampai di situ sih nggak masalah, cuma ya itu caranya dengan membentak jamaah yang belum melaksanakan perintahnya, hingga ia menghampiri saya."Pak itu celananya digulung ya!", saya langsung menggulung, tapi ternyata teman di sebelah saya belum menggulung eh tiba-tiba dia sedikit membentak,"PAK! Itu celananya di gulung, kalo tidak mau digulung silahkan shalat di luar saja, gulung cepat!!!. Astaghfirullah, terus terang saya sangat kesal dan kecewa dengan tindakannya. Yang dihadapinya adalah orang yang ingin menegakkan shalat berjamaah, tapi malah diusir karena hal yang masih khilafiyah. Wah kok jadi begini ya? Saya jadi ingat sebuah istilah yang pernah saya dengar dari Pak Syafi'i Antonio,pakar ekonomi syariah, Bahlul Syariah alias tidak paham syariah.

Mungkin argumennya betul tentang celana diatas mata kaki, but kenapa dia menyampaikannya dengan cara yang kasar seperti itu?

Mungkin saudara imam tadi lupa dengan surat Al Baqarah:114
"Dan Siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang melarang di dalam masjid-masjid Allah untuk menyebut nama-Nya dan berusaha merobohkannya? Mereka itu tidak pantas memasukinya kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka mendapat kehinaan di dunia dan di akhirat mendapatkan azab yang berat."

Huh...ada apa ya dengan ummat Islam? Apa ini yang disebut Bahlul Syariah?

Cape deh....

Sunday, November 2, 2008

MEMBUMIKAN AL-QUR'AN

Alhamdulillah kemaren baru saja selesai mengadakan acara pengajian rutin bulanan dengan tema " Membumikan Al-Qur'an", walaupun pada awalnya saya kelabakan juga, karena sedikitnya SDM yg mensupport. Tapi berkat ijin Allah SWT, acara berlangsung sukses dan para peserta justru banyak memberi masukan dan terlihat sangat antusias.

Sebenarnya program ini sudah di rintis sejak tahun 2008, hanya saja tahapan yang kami lakukan adalah mengadakan gerakan wakaf Al-Qur'an dan pada bulan Ramadhan kemarin terkumpul sekitar 103 mushaf Al-Qur'an berikut satu lemari dari para muwwakif. Subhanallah. Lalu kami mulai menjalankan misi untuk mendistribusikan mushaf tersebut dengan fokus awal di lingkungan masjid Nurul Hayat dan masyarakat RW 016, Perum III, Tangerang. Idenya bergulir dengan mengadakan pengajian rutin yang bertujuan untuk membina masyarakat dan menjaring warga sekitar yang ingin belajar membaca Al-Qur'an dan juga yang ingin memperdalamnya. Saya sendiri sempat pesimis melihat besarnya tanggung jawab ini dan kondisi masyarakat yang saya dengar agak terkotak-kotak dengan masalah khilafiyah. But the show must go on, Finish what you start it...gumam saya.

Ketika sedang down saya coba melakukan self talk dengan mengatakan,
" Aa Gym dan Ust Yusuf Mansyur saja bisa, kenapa saya tidak?" dan bangkit lagi semangat dan optimisme saya.

Saya juga sangat didukung oleh beberapa teman-teman donatur yang dengan ikhlas memberikan sebagian rezekinya, dan tentunya sukarelawan yang dengan ikhlas juga menginfakkan waktu dan tenaganya. Sayangnya acara ini belum terdokumentasi karena kamera yang kami miliki rusak, mudah-mudahan di acara berikutnya akan kami lakukan.

Acara kemarin juga sekaligus launching media RUQUN (http://ruqun.blogspot.com) sebuah media komunitas yang merupakan media komunikasi di antara kami. Sederhana, tapi harus dimulai.

So, it's time for Islam to rule the world

Regards
MZ Omar

Thursday, October 30, 2008

FRIDAY's WISDOM



"Wahai Anak Adam, luangkanlah waktumu untuk beribadah kepada-KU, niscaya Aku akan memenuhi dadamu dengan kekayaan dan menutup (menyingkirkan kefakiranmu. Jika engkau tidak melakukan, maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kesempitan (kegelisahan) dan Aku tidak akan menyingkirkan kefakiranmu."
(HADITS QUDSI)

Wednesday, October 29, 2008

Meet and Get The Order

Dalam kondisi bisnis yang hiper kompetitif seperti saat ini, kita tidak bisa lagi hanya mengandalkan iklan, brosur, surat penawaran, dan alat marketing lainnya. Yang paling penting dalam menembus pasar dan menggiring order adalah kekuatan kita untuk bertemu dengan key person sebagai pemegang keputusan. Karena kecenderungannya jika anda dikenal customer anda, maka peluang untuk meraih order menjadi lebih besar. Walaupun tetap saja ada factor lain yang harus kita perhatikan, seperti kebutuhan customer, jangka waktu pengiriman, harga dan spesifikasi.

Pengalaman saya, order justru lebih banyak dari orang-orang yang mengenal kita. Langkah awal tentunya tetap dibutuhkan marketing tools, seperti: surat penawaran/perkenalan, brosur, company profile, dan website. Biasakan untuk rutin melakukan pengiriman informasi ini baik kepada calon customer maupun kepada loyal customer. Upayakan untuk selalu menjaga kontak dengan menanyakan kabar, menginformasikan stok, atau mengikuti lelang. Dengan teknologi itu semua dapat dilakukan dengan sangat murah dan sederhana, lewat email atau sms, anda sudah bisa memberitahukan customer bahwa anda ada dan siap untuk melayani mereka.

Kami sendiri di kantor setiap hari selalu berupaya mengirimkan minimal 1 penawaran, yang berarti dalam seminggu paling sedikit kami mengirimkan 5 penawaran dan dalam satu bulan 20 penawaran. Jika ada 1 saja order yang masuk otomatis menghasilkan cash flow.

Bagaimana caranya mendapatkan permintaan dari customer kita?

Kuncinya ya itu tadi, temui customer kita. Keluarkan dana untuk makan siang, atau sekedar minum kopi untuk paling tidak mengetahui kebutuhan mereka. Kami juga tidak sedikit mengeluarkan dana untuk mengikuti tender/lelang, walaupun secara spesifikasi kami tidak sanggup, tapi hikmahnya perusahaan kami jadi lebih dikenal dan mendapatkan kontak person yang bisa kami prospek untuk proyek lainnya.

Jadi cobalah cari dan tentukan strategi anda sendiri untuk berupaya bertemu dengan customer anda sehingga hubungan anda dengan mereka menjadi lebih erat.

So happy hunting…..

Sunday, October 26, 2008

CARA BEDA, HASIL BEDA




"We can't solve problems by using the same kind of thinking we used when we created them." Albert Einstein

Krisis lagi. Rasanya tidak pernah berhenti krisis datang melanda. Baru saja sunami datang gempa dahsyat, belum selesai bom meledak sudah datang kerusuhan. Bumi makin panas, ini bukan judul filem hot jaman dulu, tapi ini betulan. Mungkin jika kita iseng menjemur telor siang hari, niscaya bisa jadi telor mata sapi. Dalam kondisi begini, hasilnya berbanding lurus dengan tingkah laku manusia yang kian aneh bin nyeleneh. Karena sering tertekan terkena badai krisis ditambah lagi panasnya suhu udara sudah bisa ditebak banyak yang berubah menjadi manusia pemangsa.

Para pemimpin ummat yang tadinya jadi tumpuan harapan, tiba-tiba mengganas dengan teganya mempermainkan pendukungnya hanya demi kekuasaan dunia. Berdalih janji memberikan perbaikan eh malah justru mengikuti “rules of the game” yang terlanjur babak belur dengan berbagai macam permainan kotor. Mau bawa bendera perubahan eh justru larut dengan keruwetan. Suhu makin panas.

Kalau mau lihat dari perspektis pesimisme, alangkah hancurnya bangsa ini. Begitu bobroknya dunia ini. Tapi ternyata Alhamdulillah dunia ini bukannya monopoli keburukan, bukan hanya milik para “perampok” kebaikan. Dunia ini juga masih punya A Riawan Amin yang sungguh sangat menyejukan ketika memaparkan pendapatnya tentang ekonomi dan perbankan syariah. Bahwa system syariah busa menjadi solusi dari kiamat ekonomi konvensional. Saya tidak memiliki kapasitas untuk membahas perekonomian, tapi yang jelas ditengah tekanan krisis ada satu hal yang menarik yang disampaikan tokoh satu ini.

Anda tidak akan bisa mengharapkan hasil yang berbeda, jika anda tetap melakukan dengan cara yang sama.

Ringkasnya badai ekonomi saat ini sudah seharusnya disikapi dengan menerapkan cara-cara baru dan lebih tahan krisis, yaitu system ekonomi syariah. Dan optimisme seorang Riawan Amin di buktikan dengan keberhasilannya membangun Bank Muamalat sebagai sebuah alat perjuangan dalam menunjukan kepada dunia bahwa ini adalah alternative solusi bagi permasalahan perekonomian dunia.
Jadi jika sekarang kita sedang mengalami kesurutan dalam berkarir, kebangkrutan dalam bisnis, atau keretakan dalam rumah tangga. Sudah saatnya kita melihat cara-cara kita dalam menanganinya. Apakah kita tetap menggunakan pendekatan yang sama bertahun-tahun? Atau sudahkah kita coba tangani dengan jurus yang berbeda?.

Insya Allah akan kita bahas di tulisan berikutnya

Saturday, October 4, 2008

Selamat IDUL FITRI 1429 H

Selamat tinggal Ramadhan.....

Selamat datang hari kemenangan....

Taqaballahu mina wa minkum

Mohon Maaf Lahir dan Bathin


MZ Omar

Tuesday, August 26, 2008

S T W B D M

SHALAT

TEPAT

WAKTU

BERJAMAAH

DI

MASJID

MENGAKU PEJUANG

Engkau mengaku pejuang.....
Tapi shalat berjamaah kau tinggalkan

Engkau mengaku pejuang....
Tapi tilawah qur'an tak kunjung khatam

Engkau mengaku pejuang....
Tapi sungguh sedikit uang kau sedekahkan

Engkau mengaku pejuang....
Tapi jarang silaturahmi kau sambungkan

Engkau mengaku pejuang....
Tapi ghibah menjadi kebiasaan

Engkau mengaku pejuang....
Tapi tak pernah kau bangun Tahajjud Malam


Duhai diri, takutlah akan datangnya azab yang datang tiba-tiba
Tangisi, tangisi, tangisi, tipuan busuk dunia
dikira bahagia ternyata itu prahara
air mata, rintihan, tunduk sujud,perbanyaklah!

Ketika dunia ini terbentang sangat luas, hati menjadi kurang peka imbangi dengan perbanyak tangis, apalagi ketika kehidupan menghimpit, perbanyaklah mendekat kepada Allah.....

Innalaha huwa rozaqu dzul quwatul mattin....

Tuesday, August 5, 2008

PAK HARIS

Pagi tadi seperti biasa saya mengantar anak pertama saya daffa ke sekolahnya. Biasa saja sih, tapi ada satu hal yang menarik perhatian. Senyum Pak Haris...lho kok? Ada yang menarik. Senyumnya tidak dibuat-buat, memang sih saya bukannya paranormal yang bisa menebak isi hati seseorang tapi paling tidak pengalaman sering bertemu dengan berbagai macam tipe orang membuat insting saya agak kuat. Senyum yang tulus itu terlihat dari binar mata dan warna muka nan cerah.

Lalu apa istimewanya senyum tulus Pak Haris? Saya coba menganalisa keadaannya, sebagai seorang Satpam di sekolah swasta bisa ditebak penghasilannya tidak seberapa, atau mungkin pas-pasan. Di tengah situasi krisis sekarang ini, tentunya beban hidup semakin banyak. Hampir semua orang terkena dampak krisis. Tentunya tekanan ini sedikit banyak membuat kalangan menengah ke bawah menjadi rawan stress dan bisa membuat orang sulit sekali mengekspresikan rasa syukur. Senyum adalah salah satu bagian dari cara mengekspresikan syukur.

Saya jadi teringat nasihatnya Pak Ari Ginanjar pemilik ESQ, zikirnya pekerja adalah pekerjaannya. Bagi seorang tukang pasang baut pesawat, maka tasbihnya adalah baut dan zikirnya adalah do’a yang teriring untuk keselamatan penumpang pesawat. Mungkin bagi Pak Haris, tasbihnya adalah murid-murid yang datang dan pergi ke sekolah, zikirnya semoga anak-anak menjadi pintar dan soleh.

Subhanallah tak terasa saya menitikan air mata, Ya Rabb, mudah-mudahan apa yang saya lakukan selama ini bisa juga menjadi tasbih, bisnis pipa yang penuh dengan onak dan duri sangatlah tidak mudah. Tertipu dengan teman dekat sendiri, di tindas saudara dekat, dihina orang tidak jarang membuat saya dan teman-teman seperjuangan terkadang mengepalkan tangan untuk membalas, menyumpah, menghujat bahkan membalas dendam. Godaan itu masih ada. Tapi Alhamdulillah pelajaran yang bisa diambil dari Pak Haris membuat hati saya menjadi sejuk. Mudah-mudahan tasbih saya adalah bisnis ini dan zikirnya adalah bisnis ini menjadi berkah, berkembang dan bisa menjadi naungan kami bersama-sama.

MZ Omar

Tuesday, July 22, 2008

KITA HARUS KAYA, TAPI NGGAK WAJIB BERMEWAH-MEWAHAN (1)



Ada fenomena menarik di negeri tercinta ini, menurut data setelah kenaikan BBM angka kemiskinan meningkat, bahkan korban busung lapar sudah juga menimpa kota Jakarta. Nggak terlalu sulit juga kita melihat orang-orang di pinggiran memasak dengan cara lama: pake kayu bakar. Benarkah rakyat kita miskin?

Ups malu dong bangsa kaya seperti Indonesia ini di bilang miskin. Lho kok malu mas? lah iya dong wong kemarin saja selesai sebuah pameran mobil, banyak sekali orang yang inden mobil mewah dengan harga ratusan juta hingga milyaran kok!..jangan dibilang orang Indonesia miskin, banyak lo orang kayanya. Kalo masih nggak percaya, itu lo kemarin habis hajatan Jakarta Fair, penyelenggaranya saja bilang omsetnya mencapai 2 trilliun.

Tapi kan nggak bisa mas menilai orang kaya dari itu semua! ehhmmmm...susah juga ngomongnya. Sebenarnya gimana sih?

Saya sih berusaha husnudzon alias berprasangka baik, OK katakanlah yang beli mobil-mobil mewah inden itu adalah orang yang benar-benar kaya hasil keringat, bisnis atau memang gajinya sekelas direktur perusahaan bonafid, atau paling tidak dapat warisan dari enyak babenya. Kalau mobil sekelas Alfard yang harganya sekitar Rp 600 jt-an (bener nggak ya? yah kira-kira aja deh) kalo yang beli ada 10 orang aja udah dapet angka Rp 6 M, BANYAK BANGET YE....
TUUUIIINNNNGGGGG......saya langsung mengkhayal! coba saja kalo Rp 6M itu dibuat paket Rp 1 juta aja bisa dapat 6,000 paket. Paket apaan tuh man?
Katakanlah
1,000 paket untuk modal kerja buat yang mau usaha
1,000 paket lagi buat beasiswa anak sekolah
1,000 paket lagi buat berobat yang pada sakit
1,000 paket lagi buat subsidi manula
1,000 paket lagi buat bikin perpusatakaan tingkat RT
1,000 paket lagi buat perbaikan MCK

Wah dahsyat ya....pasti berkurang tuh orang miskinnya...
Waktu saya coba sampaikan ini ke beberapa teman pada ngomong:

Ente mimpi aja terus! Nggak mungkin bleh, kan terserah orang yang punya duit mau diapain saja terserah duitnya sendiri kok....

Ini kan untuk bisnis, you have to show your style! kalo elo cuma pake avanza butut mana dianggap!!!!


Well, terserah deh man, ane cuma mau bilang kita semua memang wajib kaya, harus kaya dan memang harus bekerja keras untuk menjadi kaya. Kenapa? karena memang jadi kaya itu mempermudah kita untuk berbuat kebaikan, bahkan kuantitas kebaikan kita bisa lebih besar lagi kalau kita kaya.

Yang jadi persoalan saat ini banyak sekali jargon-jargon, seminar-seminar cara cepat menjadi kaya hanya mengajarkan bagaimana memperkaya diri, bahkan dengan sangat jelas mengajarkan bagaimana kita mengejar demi untuk kekayaan pribadi kita. Memang berhasil, tapi saya khawatir makna kekayaan hanya diukur dari berapa properti yang dimiliki, berapa banyak deposito dan reksadana, berapa banyak mobil dan pesawat jet yang dimiliki. Salahkah? nggak sebagian materinya wajib kita ikutin dan bisa kita terapkan dalam meraih kekayaan dengan cara benar dan halal, cuma perlu ada rem-nya. Saya punya teman bisnisnya milyaran tapi masih suka wara-wiri pake motor, biar irit katanya. Tadinya saya kira orang ini pelit, tapi ternyata, ini orang Raja Sedekah! punya duit dikit langsung beli beras karungan lagi dibikin paket kecil-kecil lalu dibagikan ke saudara, tetangga, dll...baru segitu yang ane bisa. Kalo mau ambil kredit Bentley sih dia sanggup banget, tapi dia bilang ane nggak setega itu, masih banyak yang susah kok pake gaya-gayaan begitu.
ane jadi ingat surat At-Takatsur

"Bermewah-mewahan membuat kamu lalai, hingga kamu masuk ke liang kubur" (Luar biasa! yang dikatakan di ayat ini bermewah-mewahan, bukan kaya raya)

Monday, July 14, 2008

BLAST FROM THE PAST WITH SKY ROCK


Wah gile juga nih...temanku yang dah lama nggak ketemu sekarang stay di Amerika (Putra Jaladara-sang Gitaris rock ) tiba-tiba kirim foto jaman baheula waktu masih jadi Rocker, aku berdiri paling kiri ...hi..hi..hi..hi...PD banget yah jaman dulu...ROCKKKK MMMAAANNNN!!!!waktu itu sempat juga jadi finalis di Festival Rock Jakarta, walau kalah sama band-band kayak Ketoprax, etc. Kita bawain lagu Anthrax dan Deep Purple
(kika: Omar-Rythm Guiter, Emul-Drummer, Putra-Lead Guitar, Ubin (maha guru gitar), Irvan Black-Basis, Arif-Crew)
Duduk: Montok-Vocalis

Monday, June 30, 2008

REHAT




















Apa kabar hati?
Apa kabar jiwa?
Apa kabar nurani terdalam?

Lama tak bersama......
Aku terlalu sibuk menata fisikku....
sebab kalau tidak pasti aku tertinggal dengan yang lain
itu tuh...
kalau tak hebat karirku, pasti aku gagal
kalau tak mewah rumahku, pasti aku miskin
kalau hanya bersepeda motor, pasti aku tergolong pegawai rendahan
sibuk, sibuk

Ini perlombaan
Ada yang ikut
Ada yang menonton
Ada sponsor
Jadi wajar dong semua bising, berisik, meriah
Ya itu tuh aku jadi lupa deh
Kamu teriak, sayup-sayup saja suaranya
Kamu menjerit, hanya ada lengkingan tak jelas

Baru sekarang ketika semuanya berantakan, hancur lebur
terpuruk, habis-habisan kok ya.....aku baru ingat ada kamu
Eh ternyata enak ya curhat ke kamu
katamu:
Life is already beautiful
Hidup penuh kelimpahan
Kalau mau bahagia nggak perlu menunggu kaya, sukses atau menunggu....
Sekarang saja bahagianya

Aku jadi gandrung, cinta, trisno

Nurani....... jangan lagi tinggalkanku...


30 June 2008
Ketika nurani kian terdengar