Sunday, October 26, 2008
CARA BEDA, HASIL BEDA
"We can't solve problems by using the same kind of thinking we used when we created them." Albert Einstein
Krisis lagi. Rasanya tidak pernah berhenti krisis datang melanda. Baru saja sunami datang gempa dahsyat, belum selesai bom meledak sudah datang kerusuhan. Bumi makin panas, ini bukan judul filem hot jaman dulu, tapi ini betulan. Mungkin jika kita iseng menjemur telor siang hari, niscaya bisa jadi telor mata sapi. Dalam kondisi begini, hasilnya berbanding lurus dengan tingkah laku manusia yang kian aneh bin nyeleneh. Karena sering tertekan terkena badai krisis ditambah lagi panasnya suhu udara sudah bisa ditebak banyak yang berubah menjadi manusia pemangsa.
Para pemimpin ummat yang tadinya jadi tumpuan harapan, tiba-tiba mengganas dengan teganya mempermainkan pendukungnya hanya demi kekuasaan dunia. Berdalih janji memberikan perbaikan eh malah justru mengikuti “rules of the game” yang terlanjur babak belur dengan berbagai macam permainan kotor. Mau bawa bendera perubahan eh justru larut dengan keruwetan. Suhu makin panas.
Kalau mau lihat dari perspektis pesimisme, alangkah hancurnya bangsa ini. Begitu bobroknya dunia ini. Tapi ternyata Alhamdulillah dunia ini bukannya monopoli keburukan, bukan hanya milik para “perampok” kebaikan. Dunia ini juga masih punya A Riawan Amin yang sungguh sangat menyejukan ketika memaparkan pendapatnya tentang ekonomi dan perbankan syariah. Bahwa system syariah busa menjadi solusi dari kiamat ekonomi konvensional. Saya tidak memiliki kapasitas untuk membahas perekonomian, tapi yang jelas ditengah tekanan krisis ada satu hal yang menarik yang disampaikan tokoh satu ini.
Anda tidak akan bisa mengharapkan hasil yang berbeda, jika anda tetap melakukan dengan cara yang sama.
Ringkasnya badai ekonomi saat ini sudah seharusnya disikapi dengan menerapkan cara-cara baru dan lebih tahan krisis, yaitu system ekonomi syariah. Dan optimisme seorang Riawan Amin di buktikan dengan keberhasilannya membangun Bank Muamalat sebagai sebuah alat perjuangan dalam menunjukan kepada dunia bahwa ini adalah alternative solusi bagi permasalahan perekonomian dunia.
Jadi jika sekarang kita sedang mengalami kesurutan dalam berkarir, kebangkrutan dalam bisnis, atau keretakan dalam rumah tangga. Sudah saatnya kita melihat cara-cara kita dalam menanganinya. Apakah kita tetap menggunakan pendekatan yang sama bertahun-tahun? Atau sudahkah kita coba tangani dengan jurus yang berbeda?.
Insya Allah akan kita bahas di tulisan berikutnya
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment