Friday, September 14, 2007

Di persimpangan (Tulisan lama tapi sayang dibuang)

Kalau sedang menghadapi kondisi pilihan seperti sekarang ini sungguh sangat berat. Jika pilihannya baik atau buruk sih tidak begitu masalah. Tapi kalau pilihannya adalah sama-sama baik dan punya kelebihan masing-masing, itu yang membuat hati menjadi bimbang.Kedua-duanya punya potensi untuk berkembang, hanya tinggal diputuskan saja.
Eugh...........entahlah kenapa hal ini sering terjadi pada diri ini. Jadi teringat waktu lulus kuliah, begitu banyak peluang datang. Pada saat itu ada 4 tawaran kerja dari perusahaan yg berbeda. Terbayang bagaimana memutuskannya? Lalu ketika saya merasa jenuh dengan pekerjaan pertama saya dan mendapatkan beberapa peluang, juga membuat saya kelimpungan.Untungnya dari semua itu Allah selalu ada menolong saya keluar dari dilema pilihan yang terbaik dari yang baik-baik.Dan saya yakin Dia juga akan memberikan jalan yg terbaik bagi saya.
Ketika tiba dipersimpangan
Berhentilah sejenak
Coba dengarkan suara itu
Pejamkan mataBisikan do\'a
Jangan pernah beranjak sebelum hati berbicara
Setelah ia bersuara,
tekadkan Kepalkan tangan
dan teriakanThis is my choice andThis is my decission
Tidak ada yg bertanggung jawab terhadap pilihan ini kecuali saya
Apapun konsekwensi
Lalu mulailah melangkahLangkah pertama, kedua, ketiga.......teruslah melangkah Hingga tiba di persimpangan lagi
Begitulah Perjalanan manusia

December 24, 2004
Tuhan.......entah kenapa jiwa ini begitu bergemuruh Hamba tahu dalam hati kecil punya keyakinan itu yang hamba butuhkan hanya petunjuk-Mu hingga setiap keputusan menjadi juga keputusan-Mu jangan biarkan hamba tentukan nasib sendiri
Hopely, in 2005 I will have the strength to decide and then my step to my goals is getting closer to end.

TAK HARUS SEMPURNA

Surat buat adinda.....

Dinda sayang, telah begitu lama aku tak menulis surat untukmu. Hampir 5 tahun tak pernah lagi tangan ini tergerak untuk menuliskan bait-bait pesan melalui tulisan. Semalam aku berpikir, sudah saatnya kita merajut ikatan di antara kita hingga lebih erat dan terstruktur. Aku ingat kata seorang teman,\"Bahasa tulisan itu lebih halus dan tertata ketimbang bahasa verbal, terkadang bahasa verbal lebih bersifat emosional dan reaktif\". Iya juga sih. Ehm..aku jadi ingat waktu kita sering berbeda pendapat, itu mungkin karena kita emosional dan reaktif kali ya?

Makanya aku coba buat surat ini, aku ingin belajar menuturkan isi hatiku dengan lebih tertata. Dan aku yakin bahwa yang kutulis ini jauh dari sempurna, tapi aku percaya yang tertulis ini adalah benar-benar apa yang kusimpan dalam hati.

Masih ingat ceritaku tentang orang cacat yang ngamen di bis kota? Aku begitu terhenyak dan tersadar, bayangkan seorang yang cacat fisik dan mentalnya begitu berani tampil di khalayak umum. Ketika dia bernyanyi tampak sepenuh hati dan subhanallah ketika selesai ngamen dia angkat tangannya dan berdo\'a. Sungguh sebuah pertunjukan yang teramat dahsyat yang dipertunjukan oleh Sang Maha sutradara.

Ya itulah sayang, ketidak sempurnaan jangan menghentikan apapun langkah kita. Karena pada dasarnya manusia tak ada yang sempurna. Justru jadikan ketidak sempurnaan yang kita miliki menjadi kekuatan kita.

Dinda, seperti diriku ini, banyak sekali kekurangan. Ilmu, amal, perhatian, tapi percayalah dinda semakin aku menyadari semua kekurangan itu semakin terpacu diri ini untuk berbuat yang lebih baik buat dinda.

Karena memang segala sesuatu itu TAK HARUS SEMPURNA


January 6, 2005
Ketika rintik hujan mengusap bumi dan kutanyakan pada hujan, banyak hal yg belum terungkap, masih banyak perbedaan yang belum terpecahkan

...Tuk Dinda tercinta