Wednesday, September 5, 2007

A lader not an escalator

Siang tadi ketika sedang mendaftar untuk mengikuti tender saya duduk menanti sekretaris lelang, sambil duduk mata saya menscan ruang tunggu dan langsung mata saya tertuju oleh sebuah hiasan dinding yang berbunyi

“Always Remember that Success is a lader not an escalator”

Wow…interesting!
Saya langsung membayangkan orang naik tangga dibandingkan dengan naik tangga berjalan. Pasti lebih enak naik tangga jalan dong! Ya iyalah wong kita tinggal naik lalu otomatis tangganya jalan kok. Lain dengan tangga biasa, butuh tenaga lebih dan extra hati-hati khawatir kaki kita terkilir dan terjatuh, apalagi kalau tangganya terbuat dari kayu yang rapuh tentunya butuh keberanian dalam menapakinya.

Sekarang kita bayangkan dalam kehidupan kita berapa banyak orang yang bermimpi memiliki escalator dalam hidupnya? Banyak! Mereka bermimpi bahwa dengan hanya berdiam diri maka secara otomatis kehidupan akan membawanya pada kesuksesan. Padahal nggak bisa la yau. Dalam Al-Quran Allah berfirman:…..Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika kaum itu tidak mau mengubahnya….Jadi bagi yang ingin meraih kesuksesan bersiaplah untuk berkeringat, meniti jalan yang sulit dan panjang, bersiap untuk terkilir di tengah jalan dan teruslah bersemangat untuk mencapai puncak.

He…he…he….saya punya sedikit tambahan nih…tapi kita kan juga nggak mau terus-terusan naik tangga, kan usia kita bertambah dan tenaga kita berkurang, pasti pengen juga dong naik tangga jalan. For the first kick it’s OK lah take a lader but after that let’s build the escalator.
Saat ini begitu banyak cara, strategi dan skema yang bisa kita buat untuk mempermudah jalan kita menuju sukses. Tapi setelah kita bangun dulu fondasinya baru setelah itu kesuksesan bisa kita nikmati.

Jadi kata-kata diubah sedikit
“Always Remember that Success is a lader not an escalator but don't climb the lader all of your life, build an escalator”

So that’s my opinion what about you, any suggestion?