Hidup itu sebenarnya sederhana nggak rumit, hanya saja manusia itu entah karena terlalu banyak yg dikerjakan sehingga masuk berbagai macam pemikiran. Bahayanya lagi pemikiran itu masuk ke otak seperti angin masuk ke dalam tubuh (masuk angin), tanpa ada early warning tiba2 kita sudah masuk angin.
Lingkungan kita yg sudah hiruk pikuk ini membuat kita sulit untuk berfikir jernih. Kalo keadaan berjalan sesuai dengan maunya kita maka mudah saja kita memberikan cap itulah BAHAGIA, lalu kalo tiba2 berbagai macam kerumitan yang tidak sesuai dengan maunya kita dengan mudahnya kita stempel dengan label hidupku SENGSARA.
Sayangnya mayoritas manusia sekarang ini hanya mensyaratkan BAHAGIA atau SENGSARA dengan banyak atau sedikitnya harta. Seakan kalo lebih banyak harta maka kebahagiaan sudah pasti diraihnya, dan orang yang sedikit hartanya dijamin adalah orang yang Sengsara.
MEmang betul hidup itu harus produktif, menghasilkan dan berkarya sebagaimana Allah SWT Berfirman "Sungguh usahamu memang beraneka macam" (QS 92:4), artinya Allah SWT sudah menyiapkan bagi kita berbagai bentuk usaha untuk mencari nafkah. Ada yg menjadi petani, pedagang, karyawan, pengusaha, pejabat, dll-nya
Nah di ayat selanjutnya Allah memberikan guidance tentang Bahagia or Sengsara...kalo mau bahagia lihat Firman Allah SWT:
"Maka barangsiapa memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa. Dan membenarkan (adanya pahala) yang terbaik (surga). Maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kemudahan (KEBAHAGIAAN) (QS 92: 5-7)
but kalo mau sengsara lihat juga firman Allah SWT:
"Dan adapun orang yang kikir dan merasa dirinya cukup (tidak perlu pertolongan Allah). Serta mendustakan (pahala) yang terbaik, maka akan kami mudahkan baginya jalan menuju kesukaran (KESENGSARAAN). Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila dia telah binasa. (QS 92 8:11)
Wallahu A'lam bishowab