Friday, May 18, 2012

“Hasbunallah wa ni’mal wakil”

“Hasbunallah wa ni’mal wakil” diucapkan oleh Nabi Ibrahim tatkala dia dilemparkan ke dalam api sehingga api itu tiba-tiba menjadi dingin dan tidak menghancurkan Nabi Ibrahim. “Hasbunallah wa ni’mal wakil” juga diucapkan oleh Nabi Muhammad pada saat perang Uhud kemudian Allah menolongnya.

Nabi Musa melihat lautan di depan matanya dan musuh mengejar di belakangnya maka ia pun berkata:
Sekali-kali tidak akan tersusul, sesungguhnya Rabb-ku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku (QS Asy-Syu’ara:62)
Dan ia pun dengan seijin Allah selamat

Dalam Shirah Rasulullah SAW bahwa beliau masuk ke dalam gua (Hira), Allah kemudian menundukkan merpati supaya membuat sarangnya dan laba-laba merajut rumahnya di mulut  gua. Sehingga orang-orang musyrik berkeyakinan bahwa Muhammad tidak akan mungkin masuk ke dalam gua ini.

Mereka mengira merpati tidak membuat sarangnya

Dan laba-laba merajut rumahnya untuk sebaik-baik mahluk-Nya

Perlindungan Allah tidak membutuhkan tameng-tameng pelindung

Tidak pula benteng tinggi menjulang

Ketika hamba menyadari bahwa semua ini adalah perlindungan Rabbani tentunya ia juga akan menyadari bahwa di sana ada Rabb Yang Maha Kuasa, Maha Penolong, Pelindung dan Maha Pengasih. Dan saat itulah ia bergantung kepada-Nya

Maka sesungguhnya kamu berada dalam perlindungan Kami (QS At Thur: 48)

Maka Allah sebaik-baiknya penjaga dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang (QS Yusuf: 65)

Thursday, May 17, 2012

Interior Disain

Menarik nih....ada keinginan untuk memperluas bidang usaha. Tertariknya sih di bidang interior disain. Asik banget hidup penuh warna dan pemandangan yg dinamis.

Skill-nya gak punya, tapi hasrat gede banget nih....ahaiiii cuek aja, tuliskan, berdo'a dan lakukan pasti ada jalan

Peluangnya sangat besar.......

Mulai corat coret nih konsepnya...pengennya sih rekrut tim desain, tapi siapa ya yang bersedia?

Wednesday, May 16, 2012

WISH LIST

Dear Bro....

Jam sudah menunjukan pukul 00:06, entah kenapa fikiran seakan terus berkelana kesana kemari. Akhirnya saya manfaatkan untuk menulis, mengalir saja.
Beberapa hari yg lalu ketika sedang berbenah lemari buku, tanpa sengaja saya membuka agenda lama dan terjatuhlah sehelai kertas yang isinya ternyata tulisan tangan saya tentang apa saja keinginan, impian diri.

Saya menamakannya My WISH LIST...wow ternyata ada kurang lebih 100-an impian yg saya tulis. Satu per satu saya baca. You know What? merinding euiii...ternyata eh ternyata sudah ada yg tercapai. Salah satunya ada keinginan saya untuk membuka usaha di bidang kontraktor dan developer...alhamdulillah sekarang sudah saya raih.
Terus terang saya senang sekali, walaupun tulisan ini sudah cukup lama (lupa kapan nulisnya coz no date on it), ah tapi itu nggak penting...yang terpenting sekarang saya jadi terpacu lagi untuk memperbaiki WISH LIST ini. Jadi kalo punya suatu keinginan coba deh dituangkan dalam tulisan terus berdoa dan giat berusaha meraihnya. Saya bisa, kamu juga pasti bisa....

Met Malem guys

Omar

Monday, January 2, 2012

Friday, December 23, 2011

ACTION..ACTION..ACTION

Gaya dulu nih....
 My Team-They are our Back bone...keep smilling brothers
Ini nih kolom portal yang akan menopang bangunan lantai 2 sepanjang 6 meter tanpa kolom penopang di tengahnya. Nanti ane share ceritanya

Wednesday, December 7, 2011

Properti Eramuslim

With Mr Andan Nadriasta at Masjid Darussalam Kota Wisata Cibubur
Alhamdulillah PROPERTI ERAMUSLIM saat ini sudah diapresiasi sangat Luar Biasa oleh para netters setia eramuslim. Dari sabang sampai merauke silaturahmi tersambung melalui kanal sederhana di http://properti.eramuslim.com
Respon ini tentunya menjadi tantangan bagi kami berdua sebagai penjaga gawang dari kanal ini. Pembenahan internal dan inovasi content dan produk akan terus kami lakukan.

Tuesday, November 22, 2011

Kisah tukang Becak yg Puasa Senen-Kamis



Yakinlah Selalu Akan Doamu, Anak muda

Suatu hari, sebuah kisah mulia terjadi dan bermula dari suatu tempat yang sangat sederhana, Pangkalan becak. Seorang bapak tua tengah membersihkan keringatnya setelah seharian bekerja. Beliau adalah seorang tua yang berusia sekitar 75 tahun dan sudah lebih dari 35 tahun mencari nafkah dengan menarik becak. Sosoknya san
gat sederhana dan murah senyum. Dikalangan teman- temannya, si bapak tua adalah seorang yang sangat disegani, karena kejujurannya.

ketika sore menjelang, ada seorang anak muda menaiki becaknya. Si anak muda adalah seorang yang kaya, terpelajar dan modern. Dia berniat datang ke kota tersebut untuk berekreasi dan melepas penatnya setelah lama bekerja di kota. Berjam- jam mereka berkeliling kota, sampai akhirnya adzan magrib pun berkumandang. Seketika, si bapak tua itu menghentikan becaknya di depan sebuah masjid, dan meminta ijin untuk sholat.

Setelah beberapa lama, mereka kemudian melanjutkan kembali acara jalan- jalan tadi. Dan, sampailah mereka pada sebuah warung kopi dipinggir jalan.

"Nak, apa bapak boleh minta ijin sebentar untuk buka puasa?"

" Bapak puasa? " Jawab anak muda tersebut dengan sedikit terkejut.

" Iya. sebentar saja, bapak ingin beli air dulu"

" Saya ikut sekalian pak. Kita minum kopi bareng. Saya yang traktir" Kata si anak muda dengan semangat.

Mereka berduapun akhirnya melepas lelah sambil ngobrol dan bersantai di warung tersebut.

" Kenapa bapak puasa tapi masih mengayuh becak?. Apa ndak capek?" Si anak muda memulai pembicaraan.

" Bapak sudah terbiasa insyaallah. Ndak apa- apa nak" Jawab pak tua singkat.

Waktupun terus berlalu. Banyak hal mereka bicarakan bersama malam itu. Dan melihat hari semakin malam, anak muda tersebut berniat pamit pulang. Dia mengucapkan terimakasih seraya memberikan uang sebagai ongkos naik becak. Tapi di luar dugaan, bapak tukang becak itu menolaknya.

" Ini kan ongkos buat bapak tadi setelah seharian mengantar saya." Kata anak muda itu kali ini dengan masih sangat heran

" Ndak nak, trimakasih" jawab bapak tua

" Maap apa masih kurang? Ok. Ini buat bapak semua" Tanyanya lagi sambil memberikan uang 2 ratus ribu.

"Maaf nak bukan begitu. Sebenarnya..."

" Kenapa pak? " Diapun buru- buru memotong perkataan itu.

" Maaf nak, bukan bapak tidak mau menerima. Tapi hari ini hari kamis nak, bapak tidak mau menerima uang dari siapapun yang naik becak bapak. "

" Kok bisa begitu pak?" Tanya si anak muda dengan lebih penasaran. "

"Bapak inikan orang miskin dan bodoh, tapi... sebenarnya bapak ingin naik haji. Semua orang memang mentertawakan bapak, mereka bilang bapak suka berkhayal. Lah wong, buat makan sehari hari saja tidak cukup apalagi naik haji. Akhirnya bapak cuma bisa minta sama Allah, karena bapak yakin Allah satu- satunya yang tidak akan mentertawakan bapak."

"Lalu..." si anak muda tidak dapat menghentikan rasa penasarannya.

"Kalau hari senin dan kamis bapak tidak akan meminta bayaran sedikitpun kalau ada orang yang naik becak. Bapak berniat sedekah dengan tenaga bapak itu. Bapak berharap suatu hari Allah melihat kesungguhan usaha ini dan akan mengabulkan doa bapak."

" Apa bapak yakin? "

" Kalau kita berharap pada makhluk, kita harus siap- siap untuk setiap saat kecewa, tapi kalau kita berharap hanya pada Allah, Dia adalah satu- satunya yang tidak pernah mengkhianati kita, nak. Kita harus Yakin dengan apa yang kita doakan dan cita- citakan, Insyaallah Allah tidak akan mengkhianati kita. "

Sejenak si anak muda tersebut terdiam. Benar- benar kali dia kehilangan walaupun hanya satu huruf saja untuk di ucapkan. Tak terasa, kopi yang disuguhkan dihadapannya telah dingin. Dan dia masih belum bisa mengatakan apapun. Setelah beberapa saat dia pamit pulang meninggalkan pasar yang ramai dengan hiruk pikuknya.

Setelah sampai di rumah, pikirannya kemudian di penuhi dengan seribu satu hal. Kata- kata bapak tukang becak itu begitu lugu dan natural namun sangat dalam baginya. Entah mengapa, seketika perasaan malu menyeruak melingkupi batinnya. Teringat padanya, bahwa dia selama ini yang selalu dalam gelimang harta dan kekayaan, namun sangat susah baginya untuk sekedar meluangkan waktu untuk mengingat tuhannya. Kesadarannya tiba- tiba muncul dan berkata bahwa ternyata selama ini, harta yang dia miliki hanyalah sekedar ujian baginya, dan sayangnya dia tidak berhasil dalam ujian itu, karena terbukti harta telah membuatnya jauh dari Allah sang maha Rahman.

Masih terngiang di kepalanya, ucapan bapak tukang becak tersebut. Herannya, dia bukanlah seorang profesor atau manusia yang mempunyai gelar terhormat, namun baru kali inilah, seorang yang lugu, sederhana, namun sangat sholeh, telah berhasil menyentuh hatinya.

Beberapa hari kemudian...

Si anak muda akhirnya telah kembali ke kota tersebut, dan kali ini dia berada di tengah- tengah pangkalan becak itu. Telah bulat tekadnya untuk menemui tukang becak tua yang dia jumpai beberapa hari lalu, untuk membicarakan sesuatu. Setelah beberapa jam mencari dan menunggu, maka bertemulah mereka berdua, masih di tempat warung kopi yang sama seperti dulu.

" Apakah bapak mau menemani saya?" tanya anak muda tersebut sambil tersenyum.

" Kemana nak?"

" Saya ingin mengajak bapak berhaji tahun ini"

(NayMa/Voa-Islam.com)