Thursday, May 17, 2012

Interior Disain

Menarik nih....ada keinginan untuk memperluas bidang usaha. Tertariknya sih di bidang interior disain. Asik banget hidup penuh warna dan pemandangan yg dinamis.

Skill-nya gak punya, tapi hasrat gede banget nih....ahaiiii cuek aja, tuliskan, berdo'a dan lakukan pasti ada jalan

Peluangnya sangat besar.......

Mulai corat coret nih konsepnya...pengennya sih rekrut tim desain, tapi siapa ya yang bersedia?

Wednesday, May 16, 2012

WISH LIST

Dear Bro....

Jam sudah menunjukan pukul 00:06, entah kenapa fikiran seakan terus berkelana kesana kemari. Akhirnya saya manfaatkan untuk menulis, mengalir saja.
Beberapa hari yg lalu ketika sedang berbenah lemari buku, tanpa sengaja saya membuka agenda lama dan terjatuhlah sehelai kertas yang isinya ternyata tulisan tangan saya tentang apa saja keinginan, impian diri.

Saya menamakannya My WISH LIST...wow ternyata ada kurang lebih 100-an impian yg saya tulis. Satu per satu saya baca. You know What? merinding euiii...ternyata eh ternyata sudah ada yg tercapai. Salah satunya ada keinginan saya untuk membuka usaha di bidang kontraktor dan developer...alhamdulillah sekarang sudah saya raih.
Terus terang saya senang sekali, walaupun tulisan ini sudah cukup lama (lupa kapan nulisnya coz no date on it), ah tapi itu nggak penting...yang terpenting sekarang saya jadi terpacu lagi untuk memperbaiki WISH LIST ini. Jadi kalo punya suatu keinginan coba deh dituangkan dalam tulisan terus berdoa dan giat berusaha meraihnya. Saya bisa, kamu juga pasti bisa....

Met Malem guys

Omar

Monday, January 2, 2012

Friday, December 23, 2011

ACTION..ACTION..ACTION

Gaya dulu nih....
 My Team-They are our Back bone...keep smilling brothers
Ini nih kolom portal yang akan menopang bangunan lantai 2 sepanjang 6 meter tanpa kolom penopang di tengahnya. Nanti ane share ceritanya

Wednesday, December 7, 2011

Properti Eramuslim

With Mr Andan Nadriasta at Masjid Darussalam Kota Wisata Cibubur
Alhamdulillah PROPERTI ERAMUSLIM saat ini sudah diapresiasi sangat Luar Biasa oleh para netters setia eramuslim. Dari sabang sampai merauke silaturahmi tersambung melalui kanal sederhana di http://properti.eramuslim.com
Respon ini tentunya menjadi tantangan bagi kami berdua sebagai penjaga gawang dari kanal ini. Pembenahan internal dan inovasi content dan produk akan terus kami lakukan.

Tuesday, November 22, 2011

Kisah tukang Becak yg Puasa Senen-Kamis



Yakinlah Selalu Akan Doamu, Anak muda

Suatu hari, sebuah kisah mulia terjadi dan bermula dari suatu tempat yang sangat sederhana, Pangkalan becak. Seorang bapak tua tengah membersihkan keringatnya setelah seharian bekerja. Beliau adalah seorang tua yang berusia sekitar 75 tahun dan sudah lebih dari 35 tahun mencari nafkah dengan menarik becak. Sosoknya san
gat sederhana dan murah senyum. Dikalangan teman- temannya, si bapak tua adalah seorang yang sangat disegani, karena kejujurannya.

ketika sore menjelang, ada seorang anak muda menaiki becaknya. Si anak muda adalah seorang yang kaya, terpelajar dan modern. Dia berniat datang ke kota tersebut untuk berekreasi dan melepas penatnya setelah lama bekerja di kota. Berjam- jam mereka berkeliling kota, sampai akhirnya adzan magrib pun berkumandang. Seketika, si bapak tua itu menghentikan becaknya di depan sebuah masjid, dan meminta ijin untuk sholat.

Setelah beberapa lama, mereka kemudian melanjutkan kembali acara jalan- jalan tadi. Dan, sampailah mereka pada sebuah warung kopi dipinggir jalan.

"Nak, apa bapak boleh minta ijin sebentar untuk buka puasa?"

" Bapak puasa? " Jawab anak muda tersebut dengan sedikit terkejut.

" Iya. sebentar saja, bapak ingin beli air dulu"

" Saya ikut sekalian pak. Kita minum kopi bareng. Saya yang traktir" Kata si anak muda dengan semangat.

Mereka berduapun akhirnya melepas lelah sambil ngobrol dan bersantai di warung tersebut.

" Kenapa bapak puasa tapi masih mengayuh becak?. Apa ndak capek?" Si anak muda memulai pembicaraan.

" Bapak sudah terbiasa insyaallah. Ndak apa- apa nak" Jawab pak tua singkat.

Waktupun terus berlalu. Banyak hal mereka bicarakan bersama malam itu. Dan melihat hari semakin malam, anak muda tersebut berniat pamit pulang. Dia mengucapkan terimakasih seraya memberikan uang sebagai ongkos naik becak. Tapi di luar dugaan, bapak tukang becak itu menolaknya.

" Ini kan ongkos buat bapak tadi setelah seharian mengantar saya." Kata anak muda itu kali ini dengan masih sangat heran

" Ndak nak, trimakasih" jawab bapak tua

" Maap apa masih kurang? Ok. Ini buat bapak semua" Tanyanya lagi sambil memberikan uang 2 ratus ribu.

"Maaf nak bukan begitu. Sebenarnya..."

" Kenapa pak? " Diapun buru- buru memotong perkataan itu.

" Maaf nak, bukan bapak tidak mau menerima. Tapi hari ini hari kamis nak, bapak tidak mau menerima uang dari siapapun yang naik becak bapak. "

" Kok bisa begitu pak?" Tanya si anak muda dengan lebih penasaran. "

"Bapak inikan orang miskin dan bodoh, tapi... sebenarnya bapak ingin naik haji. Semua orang memang mentertawakan bapak, mereka bilang bapak suka berkhayal. Lah wong, buat makan sehari hari saja tidak cukup apalagi naik haji. Akhirnya bapak cuma bisa minta sama Allah, karena bapak yakin Allah satu- satunya yang tidak akan mentertawakan bapak."

"Lalu..." si anak muda tidak dapat menghentikan rasa penasarannya.

"Kalau hari senin dan kamis bapak tidak akan meminta bayaran sedikitpun kalau ada orang yang naik becak. Bapak berniat sedekah dengan tenaga bapak itu. Bapak berharap suatu hari Allah melihat kesungguhan usaha ini dan akan mengabulkan doa bapak."

" Apa bapak yakin? "

" Kalau kita berharap pada makhluk, kita harus siap- siap untuk setiap saat kecewa, tapi kalau kita berharap hanya pada Allah, Dia adalah satu- satunya yang tidak pernah mengkhianati kita, nak. Kita harus Yakin dengan apa yang kita doakan dan cita- citakan, Insyaallah Allah tidak akan mengkhianati kita. "

Sejenak si anak muda tersebut terdiam. Benar- benar kali dia kehilangan walaupun hanya satu huruf saja untuk di ucapkan. Tak terasa, kopi yang disuguhkan dihadapannya telah dingin. Dan dia masih belum bisa mengatakan apapun. Setelah beberapa saat dia pamit pulang meninggalkan pasar yang ramai dengan hiruk pikuknya.

Setelah sampai di rumah, pikirannya kemudian di penuhi dengan seribu satu hal. Kata- kata bapak tukang becak itu begitu lugu dan natural namun sangat dalam baginya. Entah mengapa, seketika perasaan malu menyeruak melingkupi batinnya. Teringat padanya, bahwa dia selama ini yang selalu dalam gelimang harta dan kekayaan, namun sangat susah baginya untuk sekedar meluangkan waktu untuk mengingat tuhannya. Kesadarannya tiba- tiba muncul dan berkata bahwa ternyata selama ini, harta yang dia miliki hanyalah sekedar ujian baginya, dan sayangnya dia tidak berhasil dalam ujian itu, karena terbukti harta telah membuatnya jauh dari Allah sang maha Rahman.

Masih terngiang di kepalanya, ucapan bapak tukang becak tersebut. Herannya, dia bukanlah seorang profesor atau manusia yang mempunyai gelar terhormat, namun baru kali inilah, seorang yang lugu, sederhana, namun sangat sholeh, telah berhasil menyentuh hatinya.

Beberapa hari kemudian...

Si anak muda akhirnya telah kembali ke kota tersebut, dan kali ini dia berada di tengah- tengah pangkalan becak itu. Telah bulat tekadnya untuk menemui tukang becak tua yang dia jumpai beberapa hari lalu, untuk membicarakan sesuatu. Setelah beberapa jam mencari dan menunggu, maka bertemulah mereka berdua, masih di tempat warung kopi yang sama seperti dulu.

" Apakah bapak mau menemani saya?" tanya anak muda tersebut sambil tersenyum.

" Kemana nak?"

" Saya ingin mengajak bapak berhaji tahun ini"

(NayMa/Voa-Islam.com)

Thursday, October 27, 2011

Nur Az Town Houses Unit Terbatas

Nur AZ Town House: 2 Units READY STOCK

READY STOCK 2 UNITS

Check Our Sites
HARGA 200 juta-an
Hanya 11 Units
HUBUNGI Marketing : A Rohman 087878268582
Meidi 081384238899
Omar 08129666540

Monday, October 24, 2011

Seven Steps to Success

Seven Steps to Success
There is a powerful seven step formula that you can use to set and achieve your goals for the rest of your life. Every single successful person uses this formula or some variation of this formula to achieve vastly more than the average person. And so can you. Here it is:

Decide What You Want
Step number one, decide exactly what it is you want in each part of your life. Become a "meaningful specific" rather than a "wandering generality."Write it Down
Second, write it down, clearly and in detail. Always think on paper. A goal that is not in writing is not a goal at all. It is merely a wish and it has no energy behind it.

Set A Deadline
Third, set a deadline for your goal. A deadline acts as a "forcing system" in your subconscious mind. It motivates you to do the things necessary to make your goal come true. If it is a big enough goal, set sub-deadlines as well. Don't leave this to chance.

Make A List
Fourth, make a list of everything that you can think of that you are going to have to do to achieve your goal. When you think of new tasks and activities, write them on your list until your list is complete.

Organize Your List
Fifth, organize your list into a plan. Decide what you will have to do first and what you will have to do second. Decide what is more important and what is less important. And then write out your plan on paper, the same way you would develop a blueprint to build your dream house.

Take Action
The sixth step is for you to take action on your plan. Do something. Do anything. But get busy. Get going.

Do Something Every Day
Do something every single day that moves you in the direction of your most important goal at the moment. Develop the discipline of doing something 365 days each year that is moving you forward. You will be absolutely astonished at how much you accomplish when you utilize this formula in your life every single day.

Action Exercises
Here are two things you can do to put these ideas into action immediately.

First, decide exactly what you want, write it down with a deadline, make a plan and take action - on at least one goal - today!

Second, determine the price you will have to pay to achieve this goal and then get busy paying that price - whatever it is.


Source: Brian Tracy Newsletter