Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Saya mohon bantuan Bapak, saya memiliki lahan seluas 10 x 20 meter. Tanah di sisi sebelah barat sudah saya bangun rumah seluas 5 x 8 meter. Sedang di sisi sebelah timur masih terdapat sisa tanah seluas 5 x 20 meter. Saya ingin membangun rumah kos di atas tanah disisi sebelah timur rumah tadi selebar 4 meter sepanjang 20 meter. Dengan catatan, ditengah antara rencana bangunan tempat kos dengan rumah yang ada akan saya jadikan jalan bagi tempat kos tersebut.
Atas bantuan Bapak, saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb. - Budi W di Semarang
Budi
Apa kabar Pak Budi di Semarang ? Semoga bapak sekeluarga dalam keadaan sehat wal afiat. Kemarin baru saja saudara saya dari Semarang datang. Dan rasanya ingin sekali saya ke Semarang hari ini. Semoga artikel ini bisa mengobati rasa rindu saya.
Disain kali ini sederhana saja. Rumah kos di lahan memanjang. Untuk itu saya buat kamar mandi nya seperti di hotel. Wah, berarti mahal dong ? Tenang dulu. Maksud saya posisinya. Bukan isinya.
Umumnya kamar mandi hotel ada di depan. Hingga tempat tidur bisa bebas berdiri sendiri berikut dengan lemari pakaiannya. Lagipula konsep ini membuat tiap ruang memiliki cahaya optimal. Baik kamar mandi ataupun kamr tidur.
Mari kita lihat denahnya :
Sederhana bukan ? Hanya saja saya bingung, karena tampilannya di layar maya menjadi peang. Tidak proporsional. Padahal dalam layar inbox edit-an saya ia tampil wajar. Kamarnya tidak berbentuk terlalu memanjang.
Namun saya harapkan netters sekalian melihat patokan ukuran yang ada. Hingga tidak terlalu bingung karena ada kesalahan teknis yang saya sendiri tidak bisa mengatasinya. Karena hal ini bagian internal IT eramuslim.
Atapnya juga sederhana. Karena pola setengah kuda-kuda mudah dilaksanakan di lapangan. Juga murah biaya karena menerus dari depan sampai ke belakang. Dengan kucuran air hujan menyatu di sisi kiri. Dan jika ingin lebih rapi lagi bisa dipasang talang agar air lebih terkontrol jatuhnya.
Pola warna minimalis yang segar tetap saya gunakan. Dengan lubang hawa kamar mandi yang besar. Sekaligus menjadi daya tarik utama. Hingga ia tampil seperti box berwarna-warni.
Di depan kamar masih cukup untuk diselipkan teras kecil. Juga motor tiap penghuni masih mampu ditampung di sela-sela koridornya.
Ini Pandangan mata kodok. Istilah orang lapangan. Karena dipandang sambil jongkok. Saya ingin tunjukkan dari sisi bawah. Bahwa bangunan ini tetap menarik jika tidak dilihat dari pola bird eye view.
Dan inilah tampak mukanya. Sederhana dan minimalis murni. Murah biaya dengan dinding atas dan bawah yang hanya dikamprot. Lalu dinding cat berbatas lis ban putih ada di bagian tengahnya.
Cukup demikian artikel kali ini. Sebenarnya saya ingin up date tulisan ini kemarin. Hingga dalam sehari saya bisa naikkan 4 tulisan. Namun karena tiba-tiba listrik anjok maka tidak jadi.
Dan nampaknya hari ini hanya 1 tulisan mampu saya up date. Sudah ada klien di Pondok Gede yang menunggu untuk di survey. Jadi, nampaknya kita harus berpisah dulu. Semoga Pak Budi diberi kelapangan rizki untuk dapat membangun rumah kos ini.
Akhirud da'wana, alhamdulillaahi robbil 'alamin.
Wassalaamu'alaikum wrwb
Andan Nadriasta, ST - andanarsitek@yahoo.com
Saya mohon bantuan Bapak, saya memiliki lahan seluas 10 x 20 meter. Tanah di sisi sebelah barat sudah saya bangun rumah seluas 5 x 8 meter. Sedang di sisi sebelah timur masih terdapat sisa tanah seluas 5 x 20 meter. Saya ingin membangun rumah kos di atas tanah disisi sebelah timur rumah tadi selebar 4 meter sepanjang 20 meter. Dengan catatan, ditengah antara rencana bangunan tempat kos dengan rumah yang ada akan saya jadikan jalan bagi tempat kos tersebut.
Atas bantuan Bapak, saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb. - Budi W di Semarang
Budi
Jawaban
Assalaamu'alaikum wrwbApa kabar Pak Budi di Semarang ? Semoga bapak sekeluarga dalam keadaan sehat wal afiat. Kemarin baru saja saudara saya dari Semarang datang. Dan rasanya ingin sekali saya ke Semarang hari ini. Semoga artikel ini bisa mengobati rasa rindu saya.
Disain kali ini sederhana saja. Rumah kos di lahan memanjang. Untuk itu saya buat kamar mandi nya seperti di hotel. Wah, berarti mahal dong ? Tenang dulu. Maksud saya posisinya. Bukan isinya.
Umumnya kamar mandi hotel ada di depan. Hingga tempat tidur bisa bebas berdiri sendiri berikut dengan lemari pakaiannya. Lagipula konsep ini membuat tiap ruang memiliki cahaya optimal. Baik kamar mandi ataupun kamr tidur.
Mari kita lihat denahnya :
Sederhana bukan ? Hanya saja saya bingung, karena tampilannya di layar maya menjadi peang. Tidak proporsional. Padahal dalam layar inbox edit-an saya ia tampil wajar. Kamarnya tidak berbentuk terlalu memanjang.
Namun saya harapkan netters sekalian melihat patokan ukuran yang ada. Hingga tidak terlalu bingung karena ada kesalahan teknis yang saya sendiri tidak bisa mengatasinya. Karena hal ini bagian internal IT eramuslim.
Atapnya juga sederhana. Karena pola setengah kuda-kuda mudah dilaksanakan di lapangan. Juga murah biaya karena menerus dari depan sampai ke belakang. Dengan kucuran air hujan menyatu di sisi kiri. Dan jika ingin lebih rapi lagi bisa dipasang talang agar air lebih terkontrol jatuhnya.
Pola warna minimalis yang segar tetap saya gunakan. Dengan lubang hawa kamar mandi yang besar. Sekaligus menjadi daya tarik utama. Hingga ia tampil seperti box berwarna-warni.
Di depan kamar masih cukup untuk diselipkan teras kecil. Juga motor tiap penghuni masih mampu ditampung di sela-sela koridornya.
Ini Pandangan mata kodok. Istilah orang lapangan. Karena dipandang sambil jongkok. Saya ingin tunjukkan dari sisi bawah. Bahwa bangunan ini tetap menarik jika tidak dilihat dari pola bird eye view.
Dan inilah tampak mukanya. Sederhana dan minimalis murni. Murah biaya dengan dinding atas dan bawah yang hanya dikamprot. Lalu dinding cat berbatas lis ban putih ada di bagian tengahnya.
Cukup demikian artikel kali ini. Sebenarnya saya ingin up date tulisan ini kemarin. Hingga dalam sehari saya bisa naikkan 4 tulisan. Namun karena tiba-tiba listrik anjok maka tidak jadi.
Dan nampaknya hari ini hanya 1 tulisan mampu saya up date. Sudah ada klien di Pondok Gede yang menunggu untuk di survey. Jadi, nampaknya kita harus berpisah dulu. Semoga Pak Budi diberi kelapangan rizki untuk dapat membangun rumah kos ini.
Akhirud da'wana, alhamdulillaahi robbil 'alamin.
Wassalaamu'alaikum wrwb
Andan Nadriasta, ST - andanarsitek@yahoo.com
No comments:
Post a Comment