Monday, March 30, 2009

Jangan Salahkan Air


Air adalah sumber kehidupan, tubuh kita memiliki kandungan air sebanyak 70%. Tanpa air kita mati. Buat hewan air seperti ikan, gurita, kura-kura, karang, maka lautan menjadi surga mereka.

Air adalah sumber kebersihan dan kesucian, coba saja tengok keseharian kita. Baju yg kotor kita cuci dengan air. Tubuh yang penuh peluh dan debu juga dimandikan pakai air. Bahkan mau shalat pun wudhu pakai air.

Air adalah sumber daya alam. Kalau dibendung lalu dilengkapi dengan turbin bisa menghasilkan tenaga listrik.

Tapi di sisi lain air juga bisa menjadi kekuatan penghancur yang maha dahsyat. Lihat saja dengan sapuan dahsyat lewat tsunami kehidupan bisa berubah porak-poranda, jangan lupa amati juga bandir bandang yg datang tiba-tiba tidak hanya menghancurkan pepohonan, lahan sawah tapi juga menghanyutkan manusia. Bahkan sebuah tanggul yang jebol saja bisa merenggut ratusan nyawa dan rumah.

Pertanyaan yang muncul: kelembutan, kesucian air kenapa tiba-tiba bisa berubah menjadi kekuatan penghancur?
Menurut seorang ilmuwan Jepang Dr.Masaru Emoto dalam bukunya the secret life of water dapat diketahui bahwa sebenarnya air itu HIDUP. Penelitian ini patut diacungi jempol karena telah membuktikan ayat dalam Al Quran : “Dan kami ciptakan dari air segala sesuatu yang hidup…” (Q.S Al Anbiya(21):30). Hasil penelitiannya adalah air ternyata mampu merespon terhadap kata-kata, gambar serta musik baik secara positif ataupun negatif.
Jadi kalau kita mengucapkan kata-kata yang baik seperti: cinta, sayang, indah maka otomatis air akan membentuk Kristal heksagonal yang indah, namun sebaliknya kalau kata-kata yang disampaikan jelek seperti: brengsek, sialan atau yang lainnya maka air tidak akan membentuk heksagonal malah gambarnya terlihat tidak beraturan alias keruh.

Hujan yang mengirimkan banyak air bisa menjadi perlambang perayaan kehidupan. Kita semua merasakan sentuhan hujan adalah sentuahan kesegaran, tubuh dan jiwa. Hujan menunjukan bahwa akan muncul kehidupan baru, yang ketika kemarau banyak pepohonan mati, tanah kering kerontang. Ketika hujan datang semua terhapus, pohon kembali tumbuh, tanah kembali gembur.

Jadi ketika rasa syukur akan melimpahnya air dalam kehidupan kita diingkari, menurut paparan di atas bukan tidak mungkin air merespon kehidupan ini dengan caranya sendiri. Bagi yang hidup di daerah banjir, hujan bukanlah lagi momen yang dinantikan karena sudah pasti menjadi sumber kerepotan. Bagi pedagang yang biasa berjualan di tempat terbuka, terkadang mereka bersungut, hujan mengusir pelanggan mereka. Akhirnya hujan menjadi bencana.

Tambah lagi ketika tempat bercengkerama air dengan tanah telah banyak direnggut oleh keserakahan manusia. Situ yang seharusnya bebas dari bangunan tempat tinggal, bangunan komersil dan bangunan lainnya justru diperjual belikan dengan harga murah. Daerah-daerah resapan yang seharusnya air bebas masuk kedalam bumi, ternyata dirampok keberadaannya oleh tangan-tangan jahil demi seperak dua perak. Jadi jangan salahkan air.

-Turut berduka dengan semua korban di Situ Gintung-
March 30, 2009

Thursday, March 19, 2009

Penawaran Kerjasama Berkah Ruqun Foundation

Assalamu alaikum wr wb,

Dear Friends,

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah menganugerahkan begitu banyak limpahan nikmat bagi kita semua…Teman-teman, terketuk hati kami ketika menjalani tugas memberikan pencerahan kepada saudara-saudara kita yang kekurangan, bercucuran air mata kami melihat begitu besar kesenjangan yang terjadi antara si Kaya dan si Miskin, berteriak jiwa kami melihat kemampuan kami yang terbatas untuk bisa memberikan solusi bagi mereka. Kalaulah ada yang mengatakan “Berikan umpan dan kail bagi si miskin, jangan berikan ikan”, subhanallah di realita yang ada, kita semua akan melihat bahwa banyak sekali mereka yang untuk makan sehari-hari saja sulit. Bahkan ada yang harus berpuasa Nabi Daud, sehari makan sehari tidak, itupun ketika makan hanya 1 kali sehari.

Tergerak akan hal itu kami merintis gerakan sejak satu tahun yang lalu, ketika itu saya di komunitas Ruqun (http://ruqun.blogspot.com) yang terfokus pada pencerahan ummat melalui pengajian dan aktivitas dakwah. Lalu Allah SWT mempertemukan saya dengan sahabat lama saya sdr. Akhmad Dian (http://cariberkah.blogspot.com) yang hatinya tergerak untuk membantu saudara-saudara yang kekurangan. Memang Allah Maha Tahu, Ia kumpulkan hati-hati yang punya visi sama, akhirnya sekarang kami bergabung untuk bekerjasama dalam memberikan solusi bagi ummat ini, (ada rencana blog-nya di gabung)Namun dalam perjalananya kami menghadapi kendala, dengan kondisi yang ada jangkauan dan gerakan kami sangat terbatas. Oleh karena itu kami berniat untuk membentuk sebuah Yayasan sehingga gerakan ini bisa lebih formal, lebih dapat dipertanggungjawabkan, lebih focus dan bisa memperluas dukungan.

Pada kesempatan ini saya ingin mengajak kita semua untuk bisa berkontribusi, baik berupa fikiran, tenaga, waktu dan dana.Program-program yang sudah kami buat adalah:
1. Kajian Rutin bulanan (sudah berjalan)
2. Santunan Dhuafa (sudah berjalan)
3. Gerakan wakaf Al-Qur’an (sudah berjalan)
4. Gerakan Bisa Baca Al-Qur’an GRATIS (sudah berjalan)
5. Buletin RUQUN Media (sudah berjalan)
6. Pelatihan Wirausaha (belum)
7. Radio Muslim (belum)
8. Pembangunan Sekretariat (belum)
9. Perpustakaan keliling (belum)

Alhamdulillah saat ini dukungan dana kami dapatkan dari kantong kami sendiri di dukung oleh beberapa orang donatur tetap yang memberikan Infaq dan sedekah untuk kami berikan kepada yang membutuhkan. Bahkan sudah ada 1 orang relawan yang ingin membantu membuatkan sistim pengelolaan dana dan laporan keuangan. Insya Allah kami berupaya untuk melakukan tanggung jawab ini dengan penuh amanah.

Jika ingin menjadi donatur silahkan klik di http://cariberkah.blogspot.com

Adapun fasilitas untuk donatur:
1. Dapat memilih pemanfaat dana: untuk dakwah, untuk bantuan langsung Dhuafa, untuk Pendidikan dan Pelatihan, atau untuk Modal Bergulir
2. Mendapatkan laporan keuangan penggunaan dana
3. Insya Allah kami akan adakan kajian rutin
4. Konsultasi gratis untuk masalah-masalah Islam

Saya pribadi mohon maaf jika message ini mengganggu, kami sebenarnya tidak menginginkan hal ini, sehingga terkesan kami “meminta”, astaghfirullah. Semua ini saya lakukan karena ingin agar jangkauan gerakan ini bisa lebih luas dan lebih manfaat bagi banyak orang.

Terima kasih atas waktunya, mudah-mudahan Allah SWT memudahkan jalan kita dan mengizinkan kita untuk bisa bersama-sama menebar kebaikan, meraih kemenangan.

Mohon maaf atas segala kesalahan.

Wassalamu alaikum wr wb

Hormat Kami,
MZ Omar, ST

Tim Formatur Yayasan Berkah Ruqun Foundation:
Ketua : MZ Omar, ST
HP: 08129666540
Email: mzomarst@gmail.com
Sekretaris : Rusdi
HP: 02193084252
Bendahara : Ahmad Dian
HP: 081280411905

Salurkan bantuan anda ke:
1. Bank Muamalat No. 916.12254.99 a.n. Achmad Dian cab. BSD
2. Bank BCA No. 5350063317 a.n. Tri Reza Adrianti cab. Juanda
3. Bank Niaga No. 080-01-43502-11-7 a.n. Achmad Dian cab. JKT CBC Bintaro

Sekretariat:
Jalan Kahuripan I No.11 Perum III, Karawaci, TangerangTelp: 021-55658074 (liza)

Monday, March 16, 2009

Menata Waktu Menata Kehidupan



Bagi sebagian pejalan kaki dunia terutama yang hidup di belahan Barat bumi, waktu adalah uang.
Bagi sebagian yang lain, yang hidup di belahan Timur Tengah, waktu adalah pedang
Bagi para pencinta hikmah maka tiada lain, waktu adalah kehidupan

Mungkin karena terlalu dibelit oleh rutinitas kehidupan terkadang kita jadi lupa akan satu karunia terbesar yang pernah manusia miliki, waktu. Setiap hari ketika menjalani kehidupan tak lepas setiap insan pasti harus berhadapan dengan bagaimana ia bisa mengoptimalkan waktu yang dimilikinya.

Lihatlah di jalan-jalan raya ketika pagi dan sore hari, jalanan penuh sesak dengan kendaraan yang kalau kita resapi makna sebenarnya diberi judul mengejar waktu. Tengok juga kehidupan para manajer proyek yang setiap harinya bergelut dengan tenggat waktu, bertempur habis-habisan demi untuk memenuhi dead-line. Kalau terlambat akibatnya gawat. Sempatkan juga menengok para pekerja film, mengejar tayang sudah menjadi kegiatan rutin. Demikian fokusnya mengejar hasil dan target sehingga hampir sebagian besar orang melupakan nilai dari waktu.

Cobalah berhenti sejenak untuk merenungkan usia kita. Rasanya baru saja kemarin kita memakai seragam SMP , bersenda gurau dengan teman di sekolah eh sekarang sudah jadi manusia dewasa yang serius. Rasanya baru beberapa hari yang lalu bercengkrama dengan seorang sahabat eh tiba-tiba sekarang dia sudah pergi di panggil Sang Pemilik Kehidupan.
Salah satu karakteristik waktu adalah ia cepat pergi berlalu!. Mungkin sudah saatnya bagi kita untuk berhenti sejenak mengevaluasi diri, sudah setua ini apa saja hikmah kehidupan yang sudah bisa di ambil? Pertanyaan yang saya sendiri sedang berusaha menjawabnya. Rambut mulai beruban, wajah mulai ada kerutan, badan mulai melar tidak karuan, bukankah bagi pencita hikmah itu adalah sebuah tanda?

Seorang sahabat bijak pernah mengingatkan, “kita sudah masuk waktu Ashar!” artinya sudah dekat Maghrib dan Isya dan setelah itu? Hhhmmmm…..Pertanyaan berikutnya yang muncul adalah: Apakah kehidupan kita selama ini telah mampu kita ambil manfaatnya? Beruntungkah kita? Atau jangan-jangan jalan hidup ini hanya berisi kesia-siaan?

Allah SWT berfirman:Demi Waktu. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian…

Aih…jangan-jangan kita ini termasuk yang merugi. Waktu badan masih sehat dan bugar bukannya berlatih untuk lebih khusyu beribadah justru badan ini hanya dipuaskan untuk memenuhi nafsunya. Ketika waktu masih melimpah, seharusnya lebih intens berkomunikasi dengan istri dan anak, justru lebih mementingkan mengejar harta. Ketika harta berlimpah, seharusnya lebih banyak member kepada saudara-saudara yang lain justru dihabiskan untuk memenuhi kepuasan badan.

Dalam perenungan ini tiba-tiba ada bisikan di jiwa ini yang menjewer…sssttt…kalau kehidupan tidak diisi dengan hal yang bermanfaat maka ia akan berlalu dalam kesia-siaan. Menata waktu sama dengan menata kehidupan

MZ Omar
http://m-zulpakaromar.blogspot.com/
http://www.rumah-liza.com/