Thursday, August 27, 2009

FRiday Wisdom #5 Tentang Ikhtiar

Semua yang terjadi terhadap diri kita sudah ditentukan oleh Allah SWT, kewajiban kita adalah menyempurnakan ikhtiar.
Mungkin saat ini kita ditentukan untuk terpuruk, tapi bangkitlah untuk bekerja keras keluar dari tekanan, karena kalaupun harus mati dalam berjuang, maka Allah telah melihat upaya kita. Jangan jadi pecundang dengan mati meratapi nasib, tapi jadilah pejuang yg hanya berhenti ketika ajal menjemput

Wednesday, August 26, 2009

Akhirnya Selesai Juga....

Alhamdulillah...setelah beberapa hari bekerja keras mengejar dead line dari Rumah Zakat cabang Pulo Asem, akhirnya pekerjaan yg di targetkan bisa rampung ON TIME!!!! Paling tidak membuat crew dokter dan relawan di RZI bisa tersenyum karena dapat segera melayani pasien.

Nah, berkahnya kita justru diajak untuk ikut bantu Fund Raising untuk pembangunan selanjutnya Klinik RZI, buat temen2, di bulan Suci ini ada peluang untuk investasi akherat dan dahsyatnya Insya Allah pahalanya nggak akan putus, karena klinik ini gratis untuk kaum dhuafa...

Detailnya nanti saya akan informasikan lebih lanjut.

Be prefossional, be discipline, and be success

MZ Omar

Friday, August 21, 2009

Rumah Zakat Indonesia bekerjsama dengan Rajabangunan

Alhamdulillah kami dari tim Rajabangunan dipercaya untuk mengerjakan desain interior/partisi dan painting di klinik gratis Rumah Zakat ini. Kami yakin hal ini muncul tidak tiba-tiba, tapi Allah telah menggariskannya.

Bagi kami ini bukan saja sebuah kesempatan untuk berbuat sesuatu kepada ummat, namun juga membuktikan unjuk kerja kami yg professional



Tim Rajabangunan
Berkah Ruqun Mandiri
http://rajabangunan.wordpress.com






Puasa Menurut Fiqh sampai Medis

"Kesehatan itu bermula dari kemauan diri berhenti makan sebelum kenyang" (Al-Alim Al-Faqih Al-Habib Zen bin Smith)Berpuasa dari sisi sejarahnya telah dimulai sejak zaman nabiyullah Nuh as.. Namun tata cara mereka dalam berpuasa sangat bervariasi. Salah satu diantaranya adalah puasa menurut nabiyullah Daud as., dengan cara berpuasa satu hari dan berbuka di hari berikutnya. Puasa ala Nabi Daud rating (peringkat) tertinggi pahalanya di sisi Allah setelah puasa Ramadlan, karena memiliki tingkat kesulitan yang luar biasa, untuk kapasitas nafsu manusia yang variatif. Maka puasa ini bisa menggantikan puasa wishol (pati geni Jw.) artinya puasa yang tidak diselingi dengan berbuka, dan dilanjutkan sampai hari berikutnya. Hal ini banyak diikuti oleh agama selain Islam.Nabi sendiri melakukannya, akan tetapi melarang pada sahabatnya untuk melakukan puasa wishol tersebut, karena dapat merusak fungsi anggota tubuh di masa tuanya. Hal ini menjadi khususiyah nabi Muhammad saw.Suatu ketika salah satu sahabat bertanya tentang pahala yang bisa menyamai pahala jihad. Rasulullah terdiam sejenak, lalu sahabat bertanya yang kedua kali, sampai ketiga kalinya Rasulullah menjawab: "Masalul mujahid fi sabilillah kamatsalil shoim, al-qoim, al-qonit bi ayatillah, la yaftarru min sholatin wa siyamin hatta yarji'u mujahid fi sabilillah"Hadits di atas adalah sebuah gambaran keagungan pahala puasa yang menyamai pahala jihad fi sabilillah. Karena puasa yang dilakukan dengan imanan wah tisaaban (mengharap ridlo Allah) dan dengan membaca ayat-ayat Allah dan menunaikan ibadah sholat sunnah setiap harinya, hal inilah yang menjadi pertimbangan agungnya amal tersebut. Dalam sepuluh tahun terakhir para ahli kedokteran telah mengumpulkan data-data laboratorium medis kedokteran yang menunjukkan bahwa puasa dapat membantu untuk mengobati sebagian penuaan dini. Karena puasa tersebut menambah kinerja pemecahan hormon (FSH) dan hormon latinah (LH) dan hormon prolaktin. Di sisi lain mendukung kinerja hormon testosteron pria, lebih lanjut membantu dalam pembentukan sperma.Jika seorang ibu hamil dengan melaksanakan puasa di bulan Ramadlan, bisa diprediksi adanya peningkatan keadaan janin ditinjau dari perubahan janin tersebut di bulan berikutnya. Kenyataan ini tidak bertentangan dengan hadist nabawiy yang berbunyi:"wa man lam yastathi' fa 'alaihi bisshoumi, fainnahu lahu wija' ""dan barang siapa yang tidak bisa kawin, maka sebaiknya dia berpuasa, karena puasa tersebut dapat membentenginya"Hadits tersebut kadang-kadang disalahartikan bahwa puasa dapat melemahkan kekuatan jasmani, padahal nabi memotivasi para pemuda untuk berpuasa, seraya bertujuan agar mereka menyibukan diri dengan ibadah, sehingga terhindar dari terlintasnya gerakan syahwat di dalam pikiran mereka.Pembahasan ilmiah modern menunjukkan bahwa pengaruh syahwat (birahi) terhadap hormon lebih ringan dari pada pengaruh syahwat terhadap kinerja anggota badan yang lain. Dengan berpuasa, akan memiliki kecenderungan peningkatan pengaturan terhadap kinerja kelenjar di dalam tubuh. Menetralisis Racun dan memperpanjang umurDiantaranya seperti lemak yang menyebabkan kegemukan dan menimbulkan berbagai penyakit seperti, meningkatnya tekanan darah. Para peneliti meyakini bahwa puasa dapat meminimalisir pertumbuhan kanker dalam tubuh dan juga dapat membunuh kanker sampai ke akarnya. Sebagian yang lain meyakini bahwa puasa dapat memperpanjang umur. Artinya dengan puasa mengurangi kinerja anggota tubuh secara berlebihan. Banyak kalangan menyangka bahwa puasa di bulan ramadlan, dapat membahayakan terhadap wanita hamil dan janinnya dan orang terkena penyakit menahun seperti kencing manis dan penyakit jantung serta komplikasi. Akan tetapi sangkaan tersebut disanggah oleh para ilmuan, dengan pernyataan: "Puasa di bulan Ramadlan tidak berpengaruh selama masa kehamilan, berat badan janin, kinerja seluruh anggota badan, dam sirkulasi darah dalam tubuh".Disamping puasa merupakan olah raga jiwa, puasa juga merupakan olah badan yang meringankan rasa capek yang berlebihan pada lambung, yang terjadi pada sebagian orang.Di era modern, para dokter spesialis menganjurkan untuk berpuasa bagi orang yang terkena penyakit. Pernyataan ini tidak terdapat di dunia kedokteran pada masa lampau, dikarenakan alat-alat medis yang tidak memadai.Sunnah-sunnah dalam berpuasaBersahurSesuai dengan hadits : "tasahharuu fainna fissahuur baraakatan", yang artinya bersahurlah karena didalam sahur terdapat barokah. Juga disunnahkan disaat bersahur dan berbuka untuk makan kurma. Kurma memiliki kandungan glukosa yang mempercepat pemulihan kemampuan tubuh setelah seharian tidak makan. Para ahli kedokteran telah meneliti bahwa sunnah tersebut dapat menghilangkan rasa pusing karena lapar.Sholat tarawihSelain berfungsi sebagai taqarrub kepada Allah, juga membantu semangat tubuh dan meringankan rasa capek yang biasa dirasakan oleh orang yang berpuasa setelah berbuka.Mandi setelah sholat maghribHal ini berfaedah sebagai cara untuk menyegarkan tubuh, sehingga dapat menambah semangat untuk melaksanakan sholat tarawih dan witir dimalam harinya.Rusaknya puasaPuasa bisa batal dengan tidak terpenuhinya syarat dan rukunnya puasa dengan perincian sebagai berkut:Masuknya sesuatu ke dalam tubuh secara sengaja bisa membatalkan puasaulama berselisih pendapat tentang kaffaroh bagi orang yang sengaja Imam Hanafi dan Maliki berpendapat bahwa wajib kaffaroh bagi orang yang makan dengan sengaja disiang hari Ramadhan , sedangkan menurut Imam Syafi'i dan Hambali berpendapat tidak wajib .Sesuatu yang masuk ke dalam tubuh itu tidak disyaratkan harus mengenyangkan , maka barang siapa yang makan sesuatu yang biasanya tidak dimakan seperti kerikil maka puasanya batal.Ingus (expectorate)Menurut imam Syafi'i membatalkan, apabila tertelan.Muntah (vomit)Tidak membatalkan apabila tanpa ada unsur kesengajaan. Tetesan airSifatnya membatalkan jika masuk melalui lubang tubuh seperti telinga, dan lain.Alat deteksi medis (rectal enema) yang dimasukkan melalui dubur (anus)dapat membatalkan puasa dengan kesepakatan para ulama fiqh, termasuk obat-obatan.Alat deteksi penyakit pada vagina (vaginal suppositories)Hal ini tidak membatalkan puasa karena vagina bukan lubang masuknya makanan dan minuman.SuntikanTidak membatalkan puasa menurut pendapat yang paling benar (qoul Ashoh), baik melalui kulit, daging, atau urat nadi.Mendonorkan darah (tabarru' biddam)Atau mengalirkan darah melalui luka, canduk. Semuanya tidak membatalkan puasa menurut jumhur ulama (mayoritas ulama).Jima' (bersetubuh-coitus)Mayoritas ulama berpendapat, bahwa bersetubuh secara sengaja di siang hari di bulan Ramadlan membatalkan puasa, dan wajib qodlo dan kafarah (berpuasa dua bulan berturut-turut, jika tidak mampu memberi makanan pada 60 orang miskin).Konklusi atas tuntutan zaman"Puasa", demikian jawaban atas orang-orang kedokteran telah menyingkap rahasia puasa terhadap pengaruhnya pada tubuh. Masihkah akal-akal kita menolak dunia sains yang telah membuka tabir-tabir kebenaran Islam? Kalau tidak mari kita mulai puasa untuk bertaqarrub dan jaminan-jaminan lain yang akan diberikan Allah di akherat nanti.Penulis: Achmad Shirojuddin

Tuesday, August 18, 2009

SOLUSI 3I Ketika Ujian Menghadang (ISTIGHFAR)

Bismillahirahmanirrahiim,

Alhamdulillahi Rabbil-‘alamin, wash-shalatu was-salamu ‘ala asyrafil-mursalin, Muhamadin, wa ala alihi wa ashhabihi wa man tabi’ahum bi ihsanin ila yaumid-din.


Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri (QS Al-Baqarah: 222)


Maasyiral Muslimin Rahimakumullah
Tiada kata yang pantas kita senandungkan pada hari yang berbahagia ini, melainkan kata-kata syukur kepada Allah SWT; yang telah mencurahkan kenikmatan kepada kita dengan nikmat Iman, Islam dan sehat sehingga kita dapat berkumpul dalam majelis ini.

Mari kita realisasikan rasa syukur kita dengan melakukan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Setelah kemaren kita membahas mengenai INTROSPEKSI maka sekarang kita akan lanjutkan dengan bahasan ISTIGHFAR....

Hidup tak ubahnya seperti menelusuri jalan setapak yang becek di tepian sungai nan jernih. Kadang orang tak sadar kalau Lumpur yang melekat di kaki, tangan, badan dan mungkin juga di kepala, bisa dibersihkan dengan air sungai tersebut. Boleh jadi karena keinginan yang kuat untuk mencapai tujuan tak urung niatan untuk membersihkan diri menjadi sengaja ditunda hingga tujuan tercapai.

Tak ada manusia yang bersih dari salah dan dosa. Selalu ada saja debu-debu lalai yang melekat. Sedemikian lembutnya, terlekatnya debu kerap berlarut-larut tanpa terasa. Di luar dugaan, debu sudah berubah menjadi kotoran yang pekat yang menutupi hampir seluruh tubuh.

Itulah keadaan yang kerap melekat pada diri manusia. Diamnya seorang manusia saja bisa memunculkan salah dan dosa. Terlebih ketika peran sudah merambah banyak sisi: keluarga, masyarakat, tempat kerja, organisasi, dan pergaulan sesama teman. Setidaknya, akan ada gesekan atau kekeliruan yang mungkin teranggap kecil tapi berdampak besar.

Belum lagi ketika konflik, kekeliruan tidak lagi bersinggungan secara horizontal atau kepada sesama manusia. Melainkan sudah menyentuh pada kebijakan dan keadilan Allah SWT. Kekeliruan ini mungkin saja tercetus tanpa sadar, terkesan ringan tanpa dosa, padahal punya delik besar di sisi Allah SWT. Berapa banyak dari kita yang terkadang mengeluh akan sulitnya kehidupan ini, mengeluh begitu banyak probelamatika kehidupan, himpitan masalah, lalu tanpa sadar kita menuntut kepada Allah. Tidak sedikit kemudian yang mengambil langkah yang justru mengundang murka Allah SWT. Beberapa waktu yang lalu, berita di sebuah Koran menuliskan, terjadi PHK besar-besaran di daerah Bekasi yang menyebabkan banyak dari buruh yang di PHK kesulitan memperoleh penghasilan, lalu sebagian dari mereka ada yang menempuh jalan dengan menjual dirinya. Masya Allah. Sementara masih banyak jalan-jalan lain, walau mungkin harus menanggung malu, tapi bisa jadi jalan itu lebih mulia di sisi Allah SWT.

Saudara-saudara sekalian, bangsa kita ini ditimpa begitu banyak masalah mungkin adalah akumulasi dari begitu banyaknya debu-debu maksiat yang menerpa kita. Dari rakyat kecil hingga pemimpin negeri ini mungkin sudah berlumuran dosa. Krisis multidimensi yang mendera bangsa ini merupakan akibat akumulasi kesalahan dan dosa kolektif kita di masa lalu. Sebab seorang pemimpin tidak akan melakukan kesalahan fatal kecuali rakyatnya mendiamkan atau justru mendukung kebijakan-kebijakannya. Karena itu tidak ada jalan lain untuk keluar dari semua ini dengan memperbanyak istighfar dan bertobat secara benar dan bersungguh-sungguh.

Dalam Al-Quran surat Hud ayat 3

“Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dengan membaca istighfar dan kembali bertaubat kepada-Nya.”

Dalam kaitan ini BERTAUBAT merupakan penyempurnaan dari ISTIGHFAR seseorang agar diterima Allah SWT.

Secara aplikatif kebiasaan beristighfar sudah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Tercatat dalam sebuah riwayat Muslim bahwa Rasulullah (memberi pelajaran kepada ummatnya) senantiasa beristighfar setiap hari tidak kurang dari 70 kali. Bahkan di riwayat Imam Bukhari beliau beristighfar setiap hari lebih dari 100 kali (Bukhari Muslim).

Rasulullah SAW saja yang sudah dijamin 100% masuk surga masih saja melakukan istighfar begitu sering.

ARTINYA: BERISTIGHFAR tidak harus menunggu hingga melakukan kesalahan (jangan menunggu sampai azab datang!!!), tetapi bagaimana hendaknya aktivitas istighfar menghiasi kehidupan sehari-hari kita tanpa terkecuali.

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah
Rasullah SAW pernah menyampaikan nasihat tersebut melalui Abu Hurairah r.a.”Segeralah melakukan amal shaleh. Akan terjadi fitnah besar bagaikan gelap malam yang sangat gulita. Ketika itu seorang beriman di pagi hari, tiba-tiba kafir di sore hari. Beriman di sore hari, tiba-tiba kafir di pagi hari. Mereka menukar agama dengan sedikit kepentingan dunia.” (HR Muslim)

Fenomena ini begitu sering kita temui. Bahkan ada istilah STMJ = Shalat Terus Maksiat juga Jalan. Sehingga seperti orang pikun, linglung dan memiliki “split personality.” Pagi taubat sore maksiat. Sore taubat pagi maksiat. Sedikit rezeki langsung taubat, banyak rezeki kembali maksiat. Maaf hal ini juga sering dipertontonkan oleh media kita, ketika bulan suci Ramadahan dating berbondong-bondong tampilan para artis berbusana muslimah dan begitu fasih menyampaikan pengalaman ruhaninya, tapi lihatlah ketika Ramadhan telah pergi mereka kembali menanggalkan kesholehannya.

Sehingga mungkin saatnya kita semua merenungi diri untuk senantiasa memohon ampunan Allah SWT. Menyadari bahwa kita penuh dengan kesalahan dan dosa.

Oleh karena itu sudah saatnya kita bersungguh-sungguh untuk bertaubat.
Secara bahasa Taubat berarti kembali. Kembali kepada kebenaran yang dilegalkan Allah Swt. Taubat merupakan upaya seorang hamba untuk menyesali dan meninggalkan perbuatan dosa yang pernah dilakukan selama ini.

Rasulullah SAW pernah ditanya oleh seorang sahabat,”Apakah penyesalan itu taubat?” Rasulullah SAW menjawab.”Ya.” (HR Ibnu Majah)

Dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim dari Abu musa Al Asy’ari.
” Sesungguhnya Allah SWT membentangkan tangan-Nya di siang hari untuk menerima taubat orang yang berbuat kesalahan pada malam hari , begitu pula Allah senantiasa membuka tangannya di malam hari untuk memberi ampunan bagi hamba-Nya yang melakukan kesalahan di siang hari.”

Lalu bagaimana caranya bertaubat?
Jika dosa atau maksiat itu hanya antara dirinya dengan Allah, tiada hubungannya dengan hak manusia, maka ada tiga syarat taubat:

1. Segera meninggalkan atau menghentikan dosa dan maksiat,

2. Menyesali dengan penuh kesadaran segala dosa dan maksiat yang dilakukan,

3. Bertekad kuat dengan sungguh-sungguh untuk tidak mengulangi lagi

Selain itu para ulama menambahkan syarat yang lain, jika dosa yang diperbuat menyangkut hak orang lain. Selain bersih dari kebiasaan dosa orang yang bertaubat harus mengembalikan hak-hak orang yang pernah dizhalimi. Bahkan membersihkan segala lemak dan daging yang tumbuh di dalam dirinya dari barang haram dengan senantiasa melakukan ibadah dan mujahadah.

Mudah-mudahan kita semua diberikan kemudahan dalam memohonkan ampun dengan beristighfar dan bersegera melakukan taubat sebelum maut menjemput kita

Kesimpulan dari tulisan di atas,bahwa:

1. Orang yang bertaubat dicintai Allah SWT. Siapa dari kita yang tidak ingin dicintai Allah?
2. Aktifitas istighfar hendaklah menjadi rutinitas kita tanpa harus menunggu kita berbuat salah. 3. Istighfar harus menjadi hembusan nafas kita sehingga debu-debu dosa yang melekat tidak menjadi kerak dosa yang sulit dihilangkan.
4. Istighfar dan Taubat adalah suatu alat terbaik untuk taqarrub mendekatkan diri kepada Allah, sebab disitu ada pengertian pengakuan sebagai hamba yang lemah, di samping pengakuan terhadap kebesaran Allah dan kekuasaan-Nya yang mutlak tidak terbatas.
5. Taubat haruslah dilakukan dengan sungguh-sungguh dan ihklas sehingga memberikan bekas bagi pelaku taubat dan tidak lagi kembali ke perbuatan maksiatnya. Tanda-tanda orang yang sudah bertaubat dengan sungguh-sungguh adalah ia sudah meminta maaf, mengembalikan hak-hak orang yang pernah ia zhalimi, membangun kehidupan yang Islami dan amal sholeh lainnya.
6. Bersegeralah melakukan taubat sebelum dosa sebesar debu berubah menjadi kerak yang sulit dibersihkan, sehingga semakin keras hatinya. Dengan bersegera melakukan taubat maka hati akan selalu bersih dan memudahkan kita melakukan ibadah kepada Allah SWT.

Perlu kita ingat umur kita semakin berkurang. Kematian pasti menjemput kita. Dosa terus bertambah. Lakukanlah dengan segera taubat sebelum ajal menjemput kita. Waktu yang telah berlalu tidak akan kembali.

Insya Allah nanti kita akan lanjutkan ke bahasan IKHTIAR

SOLUSI 3I Ketika Ujian Menghadang

Bila kesulitan menghadang
Hadapi dengan senyuman
Pantang marah dan keluh kesah
Tekadkan hati terus berjuang

Saudaraku yg dicintai dan mencintai Allah, sebagai manusia yg lemah pasti kita pernah mendapat ujian yg berat. Ujian itu bentuknya macam-macam, ada yang baik dan juga buruk. Nah pada kesempatan kali ini saya punya resep bagi yg sedang dilanda masalah.

RUMUS 3I:
INTROSPEKSI, ISTIGHFAR, IKHTIAR


1. I yang pertama adalah INTROSPEKSI. Amat sering kita khilaf, marah, kecewa kita tudingkan kepada pihak lain.
“Itu kan salah dia, dasar orang serakah!”
“Gue bangkrut kan gara-gara dia tuh!”
“Mama sih nggak ngikutin kata2ku jadi begini deh”
Dan masih banyak lagi contoh lainnya. Bahkan ketika ujiannya sudah sangat berat tidak jarang justru Allah yg kita salahkan. “Kenapa aku ya Allah, kenapa jadi begini ya Allah?”
Padahal kita tahu, ini saatnya kita memeriksa apa saja langkah yg kita ambil dimasa lalu sehingga kita jadi merana seperti saat ini.
Memang nggak mudah untuk melakukan Introspeksi (Muhasabah) atau evaluasi diri. Mungkin karena sudah merasa melakukan yg benar dan terbaik lalu tiba-tiba hasilnya tidak sesuai dengan yg diinginkan. Ada 3 hal yg harus dilakukan ketika melakukan Introspeksi:

1. Bertanya kepada diri sendiri. Apakah yg dilakukan sudah benar? Apa ada yg kurang? Apa kita kurang hati-hati? Apa semuanya sudah melibatkan Allah atau jangan-jangan hanya mengikuti nafsu diri? Apa ada orang lain yg kita zhalimi? Lakukan sedetail mungkin pertanyaan hingga kita menemukan pertanyaan yg kita sendiri menjawabnya,”Oh…mungkin gara-gara ini”

2. Bertanya kepada orang lain. Hampir sama dengan langkah 1 tapi kita tanyakan ke orang terdekat yg kita yakin bisa memberikan jawaban yg objektif.

3. Memohon petunjuk kepada Allah SWT dimana letak kesalahan kita.

Nah segitu dulu yah, nanti kita lanjutkan ke ISTIGHFAR

MZ Omar

Friday, August 14, 2009

I'm Not The Princess's Son

Judul di atas bukan keluhan, bukan juga alasan atas beberapa kegagalan yg pernah saya alami dalam hidup, tapi justru judul di atas adalah motivasi bagi diri yg lemah ini. Kalau saja anak-anak "Pangeran" harus bekerja keras untuk bisa berhasil, apalagi saya yang berasal dari keluarga biasa saja, koneksi dan relasi terbatas, modal seadanya, artinya harus bekerja dua-tiga kali lebih keras.
Pernah juga ketika jiwa sedang down terserang penyakit PLOM (Poor Little Old Me), saya berprasangka buruk kepada Allah SWT dan bertanya,"Kenapa selalu saya yg diuji? Kenapa sulit sekali bagi saya sementara bagi yang lain mudah". Pertanyaan-pertanyaan yang seharusnya tidak terlontar, namun karena kondisi yang menekan menyebabkan orang lemah seperti saya akhirnya mengeluh hebat. Membutuhkan waktu yg lama dan deretan kepedihan untuk memperoleh jawaban, bahwa apapun kejadian yang menimpa kita adalah yang terbaik buat kita.

Sekarang saya baru bisa meresapi, kalau saja saya tidak melewati ujian-ujian kehidupan mungkin saya tidak setegar sekarang. Kalau saja saya tumbuh dengan berbagai kemudahan bisa saja sekarang saja menjadi beban buat orang lain. Kalau saja jalanan mulus dan mudah yang ada di depan, bisa dipastikan saya terlena dengan buaian itu semua.

Akhirnya saya bisa menemukan arti kata sabar ketika dizhalimi, arti ikhlas ketika dirampok oleh kehidupan, arti berharap ketika semuanya buntu, arti kelegaan ketika keluar dari lubang hitam kesulitan. Bukan berarti pencarian makna itu terhenti, tapi paling tidak seperti kulit bawang makna itu mulai mengelupas memperlihatkan arti sebenarnya.

Saya begitu terkesan dengan seorang teman, yang selalu optimis bahwa ada Allah di samping kita."Akhi kalau antum dikecewakan orang jangan terlalu bersedih, tapi kalau antum di acuhkan oleh Allah SWT baru antum boleh menangis. Kalaulah harta antum habis semuanya janganlah antum terlalu risaukan, Namun ketika iman hilang dari dada antum, layaklah antum menyesalkannya."

Jakarta, 14 Agustus 2009
air mata ini menetes bukan karena dunia tak teraih
alirannya menderas karena ada banyak kewajiban yg ditinggalkan

Monday, August 10, 2009

Mengenal Cara dan Strategi Musuh-musuh Islam Dalam Memporakporandakan Kaum Muslimin

Assalamu alaikum wr wb

Sedikit sharing saja dari kajian yg saya ikuti beberapa hari yang lalu yang mudah2an bisa membuka wawasan kita dan tentukan menguatkan tekad kita untuk mengamalkan Islam dalam kehidupan kita sehari-hari.

Beberapa decade terakhir ini kaum kafir yg selalu mentang Islam menerapakan 2 Strategi besar untuk melumpuhkan dan menghancurkan barisan kaum muslimin. Langkah strategis, terukur dan terencana dan dilakukan dengan sangat massive melalui berbagai sarana dan media.

Cara mereka membombardir kita adalah dengan melancarkan:
1. Tab’idhul Islam: Memecah belah Islam (Internal)
2. Gozhwul Fikri. Perang Pemikiran (Eksternal)

Kali ini kita akan membahas point pertama terlebih dahulu

Tab’idhul Islam: Memecah belah Islam (Internal)
Serangan ke dalam tubuh kaum muslimin berlangsung sepanjang masa, tiada henti, dan semakin hari semakin besar.
Sarana yg dipakai adalah

a. Tanaa Qudhaats. (Sesuatu yg bertolak belakang/paradoksal/kontroversi. Cara ini bertujuan menciptakan kebingungan di tengah ummat. Dimunculkanlah para tokoh sekuler, orientalis, liberalis, nabi palsu dan aliran-aliran Islam namun bukan Islam.

b. ‘Uzlatul Islam. (Menjauhkan akar Islam dari kaum muslimin). Cara yang dipakai biasanya sangat halus, seperti yang terjadi di India dimana Al-Qur’an di cetak dengan kemasan yang cantik dan indah, sehingga justru kaum muslimin lebih sibuk mempercantik tampilan Al-Qur’annya ketimbang membaca, mengkaji dan mengamalkannya. Bahkan yang lebih parah yang terjadi di negeri kita tercinta, pada waktu hajatan MTQ (Musabaqoh Tilawatil Qur’an) justru terjadi saling santet dengan menggunakan ilmu sihir. Peserta yg tadinya memiliki suara indah, tiba-tiba ketika berada di podium suaranya menghilang. Peserta yg lainnya bahkan ada yg sampai muntah darah karena di teluh.

Sayyid Qutb dalam bukunya menuliskan perbedaan interaksi Al-Qur’an kaum muslimin di zaman dahulu dan sekarang, diantarnya:
Zaman Dahulu:
1. Belajar Al-Qur’an untuk diamalkan secara menyeluruh dan sungguh-sungguh
2. Ketika mengetahui perintah dan larangan di dalam Al-Qur’an seluruhnya diambil lalu meninggalkan kejahiliyahan
3. Ambil Islam semuanya tanpa kecuali.
Zaman Sekarang:
1. Belajar Al-Qur’an untuk menambah wawasan pengamalannya nanti dulu
2. Ketika mengetahui perintah dan larangan di dalam Al-Qur’an seluruhnya diambil namun tidak meninggalkan kejahiliyahan
3. Islam dipilah dan dipilih. Berima sebagian tapi tidak untuk yg lain.

Begitu juga dengan Ibnu Taimiyah, yg mengkategori hubungan manusia dengan Al-Qur’an
1. Al-ummiyah. Yaitu orang yang tidak bisa membaca Al-Qur’an dan tidak mempelajari Al-Qur’an
2. Al-Hajaru minal Islam, yaitu orang yang meninggalkan Al-Qur’an. Nah ini yang menarik, ternyata orang yang meninggalkan Al-Qur’an bukan hanya orang yg bisa baca Al-Qur’an lalu meninggalkannya rutinitasnya, namun kategori ini juga meliputi orang yang bisa baca Al-Qur’an namun tidak mengkhatamkannya dalam 40 hari. Jadi kalau hitungan sederhana kita, seharusnya sebagai seorang muslim yg baik minimal 1 hari kita membaca 1 juz (kira-kira memakan waktu 1 jam saja)
3. Juz’iyah, criteria ini menunjukan bahwa ada sebagian kaum muslim yg mempelajari Al-Qur’an hanya untuk kepentingan pribadi dan golongannya. Pakai sebagian namun membuang yg lain.
4. Su’u tauzih. Wah yang ini sepertinya sering kita dapati di negeri kita tercinta yaitu: Mantra. Lihalah di Koran, TV dan media lainnya. Begitu banyak cara-cara sesat dan himbauan untuk menemui paranormal sudah sedemikian parahnya

C. Merebaknya Khurafaatu wa siriki (Khurafat dan Syirik). Di beberapa daerah fenomena khurafat dan syirik yg dikemas dengan ritual seakan-akan ibadah membuat ummat Islam tertipu. Seakan sesuatu itu datang dari Allah SWT, padahal itu justru memalingkan mereka dari Allah SWT. Lihatlah begitu larisnya paranormal saat ini, seakan ramalan mereka itulah yg menentukan kehidupan ini.
D. Al-Bid’ah menjadi ibadah. Karena minimnya pengetahuan akan Islam sehingga banyak masyarakat yang melaksanakan ibadah hanya berdasarkan tradisi yg terkadang banyak terkandung bid’ah

Efek dan akibat dari serangan bertubi-tubi di atas membuat:
1. Adzilaatu tafaruqu. Umat Islam menjadi terhina dan terpecah-pecah. Lihat saja perpecahan di tubuh ummat ini, hanya gara-gara berbeda organisasi bisa menyebabkan saling ejek dan hina. Bahkan ada sebagian yang merasa gerakannya paling benar sehingga sering menghakimi saudaranya dari golongan lain. Padahal, bolehlah kita berbeda bendera, namun tujuan kita satu menegakan kalimat La ilaha ilallah
2. Al Bughdhu Al ‘adaawah. Saling membenci dan bermusuhan sesama muslim
3. Riddah. Terjadinya pemurtadan besar-besaran. Pemurtadan bukan hanya dikeluarkan dari Islam namun diserang juga pemikirannya, gaya hidupnya, penampilannya, cara bicaranya.

Demikian materi kajian pada kali ini Insya Allah saya akan update dengan dalil-dalil pendukung dari materi di atas. Sementara ini baru draft tulisan, karena saya tidak sempat mereview dalil2 tersebut.

Wassalamu alaikum wr wb

Saturday, August 8, 2009

Generasi Muda Arab, Generasi Facebook

Diambil dari: www.eramuslim.com

Demam Facebook terjadi di semua penjuru dunia. Tidak terkecuali di negara-negara Arab. Pekan lalu, sebuah kajian dan penelitian menyatakan bahwa saat ini generasi muda di tanah Arab telah berubah menjadi generasi Facebook.

Penelitian ini dilakukan oleh Islam Hijazi, sebuah badan peneliti di Fakultas Ilmu Pengetahuan Politik di Universitas Kairo, dan juga International Centre for Future and Strategic Study in Cairo. Penelitian ini menunjukan bahwa generasi muda Arab telah berhasil menjadi generasi baru yang tidak popular, dari sebuah masyakarat sipil yang berbasis pada realitas, menjadi generasi internet yang kebablasan.

Penelitian ini menyebutkan bahwa Facebook adalah platform dasar bagi Mossad—agen rahasia Israel—untuk merekrut generasi muda Arab sebagai penentang pemerintah dan tanah airnya. Islam Hijazi mengatakan bahwa Facebook adalah sebuah cara baru penerapan demokrasi dalam pikiran anak muda Arab yang tak bisa dikendalikan lagi. Dengan cara bertukar pikiran dan ide, generasi muda Arab hidup dalam atmosfer demokrasi digital.

Saat ini seperti kita tahu, pengguna Facebook terus meningkat. Pekan lalu, penggunanya sudah mencapai jumlah 250 juta di seluruh dunia. Di Arab sendiri, Facebook sudah menjadi sangat fenomenal, dengan kesadaran yang sangat rendah dari para pemakainya.

Menurut Islam Hejazi saat ini para pengguna Facebook disulap menjadi para aktivis virtual. Mereka tidak merepresentasikan kenyataan dan permasalahan dunia yang sebenarnya.

Misalnya saja, ketika ada sebuah kejadian yang menimpa umat Islam, maka mereka cukup dengan menyimpan bela sungkawa, kecaman, atau gagasannya di dinding Facebook, dan sudah, mereka merasa aman akan kewajiban lain, tak ada lagi yang mereka lakukan selanjutnya. Dalam arti lain, menurut Islam Hejazi, para penguna Facebook di Arab yang berusia muda hidup dalam dunia yang penuh kepalsuan.

Pemerintah negara-negara Arab sudah merasakan ancaman ini. Generasi muda Arab tengah beralih dari generasi yang disekam menjadi generasi penuh kebebasan yang semu. Beberapa tahun ke depan, kemungkinan generasi muda Arab ini menjadi generasi yang tak punya skil nyata dalam kehidupan mereka, dan mereka layak disebut generasi Facebook. (sa/dlhyt)

Tuesday, August 4, 2009

Take your first step

..the first step is what counts. First beginning are hardest to make and as small and incoruspicuous as they are potent in influence, but once they are made, it is easy to add the rest---ARISTOTLE

Sunday, August 2, 2009

AMALAN DAN DOA MURAH REZEKI

http://www.geocities.com/jailur_rashied/Doa_murah_rezeki.pdf

Doa Murah Rezeki

1) Membaca SURAH AL-WAQIAH

- Sabda Rasulullah SAW:

مَنْ قَرأ سُورَةَ الوَاقِعَةِ فِي كُلّ لَيْلَةٍ لَمْ تُصِبْهُ فاقَة

“Sesiapa yang membaca surah al-Waqiah pada setiapa malam ia tidak akan ditimpa kefakiran.” (Riwayat daripada Ibn Mas‘ud: al-Azkar, al-Jami al-Soghir).

- Sabda Rasulullah SAW:

سُوْرَةُ الوَاقِعَةِ سُوْرَةُ الغِنَى فَاقْرَؤُوْهَا وَعَلِّمُوْهَا أَوْلاَدَكُمْ

“Surah al-Waqiah adalah surah kekayaan. Hendaklah kamu membacanya dan ajarkanlah ia kepada anak-anak kamu.” (Riwayat Ibn Mardawaih daripada Anas: Kasyf al-Khafa’).

2) Membaca SURAH AL-IKHLAS:

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ، اللَّهُ الصَّمَدُ ، لَمْ يَلِـدْ وَلَمْ يُولَـدْ ، وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ

“Katakanlah (wahai Muhammad): “(Tuhanku) ialah Allah Yang Maha Esa; “Allah Yang menjadi tumpuan sekalian makhluk untuk memohon sebarang hajat; “Ia tiada beranak, dan Ia pula tidak diperanakkan; “Dan tidak ada sesiapapun yang serupa denganNya”.”

- Sabda Rasulullah SAW: Sesiapa yang membaca Qulhuwallu ahad ketika masuk ke rumahnya, nescaya dihindarkan kefakiran daripada ahli rumahnya dan jirannya. (Daripada Jarir bin Abdullah: Kanzu al-‘Ummal, Mu‘jam al-Tabarani; daripada Ibn Mas‘ud: Mujma‘ al-Zawaid)

3)

قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَن تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّن تَشَاءُ ، وَتُعِزُّ مَن تَشَاء ، وَتُذِلُّ مَن تَشَاء ، بِيَدِكَ الْخَيْرُ ، إِنَّكَ عَلَىَ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ، تُولِجُ اللَّيْـلَ فِي الْنَّهَارِ ، وَتُولِجُ النَّـهَارَ فِي اللَّيْلِ ، وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ ، وَتُخْرِجُ الْمَيِّـتَ مِنَ الْحَيِّ ، وَتَرْزُقُ مَن تَشَاء بِغَيْرِ حِسَـابٍ ، رَحْمَنَ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَرَحِيْمَهُمَا ، تُعْطِي مَنْ تَشَاءُ مِنْهُمَا وَتَمْنَعُ مَنْ تَشَاءُ ، اِرْحَمْنِي رَحْمَةً تُغْنِيْنِي بِهَا عَنْ رَحْمَةِ مَنْ سِوَاكَ

“Katakanlah (wahai Muhammad): “Wahai Tuhan yang mempunyai kuasa pemerintahan! Engkaulah yang memberi kuasa pemerintahan kepada sesiapa yang Engkau kehendaki, dan Engkaulah yang mencabut kuasa pemerintahan dari sesiapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah juga yang memuliakan sesiapa yang Engkau kehendaki, dan Engkaulah yang menghina sesiapa yang Engkau kehendaki. Dalam kekuasaan Engkaulah sahaja adanya segala kebaikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu. “Engkaulah (wahai Tuhan) yang memasukkan waktu malam ke dalam waktu siang, dan Engkaulah yang memasukkan waktu siang ke dalam waktu malam. Engkaulah juga yang mengeluarkan sesuatu yang hidup dari benda yang mati, dan Engkaulah yang mengeluarkan benda yang mati dari sesuatu yang hidup. Engkau jualah yang memberi rezeki kepada sesiapa yang Engkau kehendaki, dengan tiada hitungan hisabnya”. Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang di dunia dan akhirat. Engkau memberi kedua-duanya kepada sesiapa yang Engkau mahu. Engkau menahan kedua-duanya terhadap sesiapa yang Engkau mahu. Rahmatilah aku dengan suatu rahmat yang mencukupi untukku berbanding rahmat yang ada pada selainMu.”

- Sabda Rasulullah SAW: “Wahai Mu‘az! Aku mahu ajarkan engkau sebuah doa. Jika engkau menanggung segunung hutang lalu engkau membacanya nescaya Allah menunaikannya untuk engkau. Bacalah: قل الله مالك اللمك…. (Ayat dan doa di atas).” (Kanz al-Ummal).

4)

وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجاً وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ

“Dan sesiapa yang bertaqwa kepada Allah (dengan mengerjakan suruhanNya dan meninggalkan laranganNya), nescaya Allah akan mengadakan baginya jalan keluar (dari segala perkara yang menyusahkannya), Serta memberinya rezeki dari jalan yang tidak terlintas di hatinya.”

- Sabda Rasulullah SAW:” Wahai sekalian manusia, jadikanlah taqwa sebagai suatu perniagaan, nescaya rezeki akan datang kepada kamu tanpa modal dan niaga.” Kemudian Baginda membaca ayat di atas. )Riwayat daripada Mu‘az bin Jabal: Majma‘ al-Zawaid, Kanz al-Ummal).

5)

الَّلهُمَّ اكْفِنِي بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ ، وَاغْنِنِي بِفَضلِكَ عَن سِواكَ

“Ya Allah, ya Tuhanku! Cukupkanlah aku dengan suatu yang halal berbanding suatu yang haram yang telah Engkau tetapkan. Dan berilah aku kekayaan dengan kelebihan daripada Engkau berbanding selain Engkau.”

- Saidina Ali mengatakan kepada seseorang yang datang kepadanya: “Aku mahu mengajar kamu kalimah yang diajar oleh Rasulullah kepadaku. Jika engkau menanggung segunung hutang tentu Allah akan tunaikannya. Bacalah: اللهم اكفني بحلالك… (Doa di atas).” (Riwayat daripada ‘Ali: Sunan al-Tirmizi; dinilai Hasan Gharib).

6)

الَّلهُمّ رَبَّ السَّماوَاتِ السَبْعِ ، وَرَبَّ العَرْشِ العَظِيْـمِ ، رَبَّنَا وَرَبَّ كلِّ شَيْءٍ ، وَمُنْزِلَ التَوْرَاة وَالإِنْجِيْلَ وَالقُرْآنَ ، فَالِقَ الْحَبِّ والنَّوَى ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شرِّ كُلِّ ذِي شَرٍّ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ ، أَنْتَ الأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ ، وَأَنْتَ الآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ ، والظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ ، وَالبَاطِنُ فَلَيْسَ دُوْنَكَ شَيْءٌ ، اقْضِ عنِّي الدَّيْنَ وَاغْنِنِي مِنَ الفَقْرِ

“Ya Allah, Tuhan bagi tujuh lapisan langit, juga Tuhan ‘Arasy yang agung. Tuhan kami dan Tuhan segala sesuatu. Yang menurunkan Taurat, Injil dan Quran. Yang menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan menghasilkan buah-buahan. Aku mohon berlindung denganMu daripada kejahatan segala suatu yang jahat yang ubun-ubunnya di dalam genggamanMu. Engkaulah yang awal, tiada suatu pun yang sebelum Engkau. Engkaulah yang akhir, tiada suatu pun yang selepas Engkau. Engkaulah yang zahir, tiada suatu pun yang di atas Engkau. Engkaulah yang batin, tiada suatu pun yang di bawah Engkau. Tunaikanlah hutangku dan berilah aku kekayaan daripada kefakiran.”

- Sabda Rasulullah SAW: “Bacalah: اللهم رب السماوات… (Doa di atas).” (Riwayat daripada Abu Hurairah: Sunan al-Tirmizi; dinilai Hasan Sahih).

7)

الَّلهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ العَجْزِ وَالكَسَلِ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ البُخْلِ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ غَلَبَةِ الدَّينِ وقَهْرِ الرِّجَالِ

“Ya Allah, aku berlindung denganMu daripada dukacita dan rasa sedih; aku berlindung denganMu daripada lemah dan malas; aku berlindung denganMu daripada sifat pengecut dan bakhil; dan aku berlindung denganMu daripada bebanan hutang dan penindasan orang.”

- Pada suatu hari Rasulullah SAW masuk ke masjid lalu terserempak seorang yang dipanggil Abu Umamah. Rasulullah SAW bersabda kepadanya: “Wahai Abu Umamah, aku lihat engkau duduk di masjid bukan pada waktu solat, kenapa?” Jawab Abu Umamah: “Dukacita dan hutang menyelubungiku, wahai Rasulullah!” Jawab Rasulullah: “Mahukah kamu aku ajarkan suatu bacaan jika kamu membacanya Allah akan menghilangkan rasa dukacitamu dan melangsaikan hutangmu.” Abu Umamah menjawab: “Ya, wahai Rasulullah.” Baginda bersabda: “Apabila tiba waktu pada dan petang bacalah: اللهم إني أعوذ بك من الهم والحزن… (Doa di atas). Kata Abu Umamah: “Aku membaca doa tersebut, lalu Allah menghilangkan rasa dukacitaku dan melangsaikan hutangku.” (Riwayat Abu Daud daripada Abu Said al-Khudri).



Sabda Rasulullah SAW:

الَّلهُمَّ فَارِجَ الْهَمِّ ، كَاشِفَ الغَمِّ ، مُجِيْبَ دَعْوَةَ الْمُضْطَّرِّيْنَ ، رَحْمَنَ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَرَحِيْمَهُمَا ، أَنْتَ تَرْحَمُنِي فَارْحَمْنِي بِرَحْمَةٍ تُغْنِيْنِي بِهَا عَنْ رَحْمَةِ مَنْ سَوَاكَ

“Ya Allah, Yang Meleraikan dukacita, Yang Melapangkan kekusutan, Yang Menyahut seruan orang yang susah, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang di dunia dan akhirat, Engkau mengasihi aku, maka rahmatilah aku dengan suatu rahmat yang mencukupi untukku berbanding rahmat yang ada pada selainMu.”

Diriwayatkan daripada ‘Aisyah RA katanya: “Abu Bakar datang kepadaku lalu berkata: Adakah engkau telah mendengar daripada Rasulullah SAW sebuah doa Baginda ajarkan kepada. Aku bertanya: Apakah doa itu? Jawab beliau: Pada waktu dahulu, Isa Ibn Maryam mengajar sahabat-sahabat baginda: Seandainya sesiapa di kalangan kamu yang berhutang sejumlah emas satu bukit lalu ia berdoa dengan doa ini nescaya Allah tunaikan untuknya.” Kata Abu Bakar: “Aku telah berdoa dengan doa tersebut lalu Allah memberikan aku suatu ganjaran sehingga aku dapat melangsaikan hutang aku.” Kata ‘Aisyah: Aku pernah menanggung hutang lalu aku mengamalkan tersebut, tidak lama kemudian Allah memberi rezeki kepadaku sehingga aku dapat bersedekah dan mewariskan harta.” (Riwayat al-Bazzar, al-Hakim dan al-Asbahani)

9)

لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنتَ ، سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

“Tiada Tuhan melainkan Engkau, Maha suci Engkau, Sesungguhnya aku adalah dari orang-orang yang menganiaya diri sendiri.”

Sabda Nabi SAW: “Doa saudaraku Yunus amat menakjubkan; permulaannya tahlil, pertengahannya tasbih dan penghujungnya pengakuan melakukan dosa. Sesiapa yang berdukacita, berada dalam kekusutan, ditimpa kesusahan dan dibebani hutang pada suatu hari, lalu ia membacanya sebanyak tiga kali, nescaya dimakbulkan untuknya.”

http://www.geocities.com/jailur_rashied/Murah_rezeki.htm

Ihsan:
http://jailurrashied.blogspot.com/

http://www.e-ulama.org/Artikel/Default.asp?mode=0&id=238